"Sekjen mengecam keras eskalasi terbaru konflik Yaman," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Al Arabiya, Minggu, 27 Maret 2022.
Aksi saling serang yang dimaksud Guterres meliputi serangan Houthi terhadap kilang minyak perusahaan Aramco di Jeddah, Arab Saudi. Serangan tersebut membuat kilang Aramco terbakar hebat.
Setelah peristiwa tersebut, koalisi Saudi membalasnya dengan serangan udara di Sanaa dan kota pelabuhan Hodeida.
Meningkatnya intensitas pertempuran ini terjadi menjelang tujuh tahun peringatan intervensi koalisi Arab Saudi dalam konflik Yaman. Tujuan utama koalisi adalah membantu pemerintahan resmi Yaman dalam mengatasi sepak terjang Houthi.
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, Houthi mengumumkan gencatan senjata sepihak selama tiga hari. Houthi mengatakan gencatan senjata ini dapat bersifat "permanen" jika koalisi juga melakukan hal serupa.
Sejauh ini belum ada respons dari pemerintah Arab Saudi.
Dujarric mengatakan, Guterres menekankan kembali "seruannya kepada semua pihak agar menahan diri secara maksimal dan sesegera mungkin mencari solusi untuk mengakhiri konflik."
Sabtu kemarin, ribuan orang berunjuk rasa di Yaman dalam mengecam konflik berkepanjangan yang telah menewaskan ratusan ribu orang, baik secara langsung maupun tidak.
Baca: 580 Pasukan Arab Saudi serta Tentara Bayaran Sudan Tewas dan Luka-Luka di Yaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
