Dilansir dari Middle East Monitor, Jumat, 10 Desember 2021, aktivis lokal, Fouad Al-Imour mengatakan, puluhan pemukim dari pemukiman ilegal Mitzpe Yair menebang 70 pohon zaitun milik penduduk lokal di desa Khillit Al-Dabe, Masafer Yatta.
Selain itu, para pemukim membawa kawanan domba mereka ke tanah pertanian Palestina. Mereka membiarkan hewan itu lepas, sehingga mereka dapat merusak tanaman.
“Para petani Palestina diketahui mencoba menghalangi domba untuk melindungi lahan pertanian mereka, yang menyebabkan konfrontasi dengan para pemukim. Aksi ini pun didukung oleh tentara pendudukan Israel,” laporan dari Wafa.
Kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina dan harta benda mereka adalah rutin di Tepi Barat. Sementara otoritas pendudukan disebut jarang mengambil tindakan terhadapnya.
Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland mencatat dalam konferensi persnya pekan lalu, “Kekerasan terkait pemukim tetap pada tingkat yang mengkhawatirkan, di tengah ketegangan lanjutan atas perluasan pemukiman dan musim panen zaitun tahunan.”
“Sejak panen dimulai pada 4 Oktober, sekitar 3.000 pohon zaitun telah rusak atau panennya dicuri,” jelas Wennesland.
“Serangan fisik terhadap petani Palestina, relawan dan staf kemanusiaan juga telah dicatat, beberapa dilaporkan terjadi di hadapan Pasukan Keamanan Israel,” tambahnya.
Menurut hukum internasional, semua pemukiman di Tepi Barat adalah ilegal. Namun para pemukim Yahudi tetap berupaya memperluas wilayah mereka di wilayah Palestina. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News