Berdiri sejak Mei 2011, RS Indonesia rusak berat akibat serangan Zionis Israel. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina dan menghancurkan berbagai infrastruktur di Gaza seperti rumah sakit, sekolah, dan rumah ibadah.
Salah satunya, RS Indonesia rusak parah di lantai 4. Mulai peralatan medis, ruang operasi, dan klinik tak lagi bisa beroperasi seperti dulu.
Pada November 2023, pasukan tank Israel menduduki RS Indonesia dengan merusak pagar dan pintu gerbang. Ruang Media Group yang dibangun dengan bantuan masyarakat Indonesia juga terbakar dan rusak akibat dibombardir meriam tank.
"Sebagian sudah direnovasi oleh manajemen rumah sakit. Kondisinya awalnya sangat buruk dengan bekas kebakaran dan kerusakan parah pada instalasi listrik. Kabel baru telah dipasang, dan mesin-mesin yang rusak total telah dibuang, sementara yang tersisa masih dalam kondisi tidak lengkap," ungkap dokter bedah syaraf Tim Mer-C Di Gaza, Dany Kurnia Ramdhan, dikutip dari Primetime News di Metro TV, Selasa, 20 Agustus 2024.
RS Indonesia di Gaza Utara masih beroperasi dengan peralatan dan ruangan yang tersisa. RS tersebut menangani 100 hingga 200 pasien korban serangan Zionis. Total korban akibat agresi Zionis mencapai 186.000, mencakup korban kelaparan, pemboman, serta mereka yang meninggal karena tidak mendapat akses medis. (Nanda Sabrina Khumairoh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News