Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Foto: AFP.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Foto: AFP.

Sudan Berminat Normalisasi Hubungan dengan Israel

Marcheilla Ariesta • 20 Agustus 2020 12:38
Yerusalem: Sudan menyatakan minat mereka pada kesepakatan damai dengan Israel. Mereka mengatakan perjanjian yang dapat menciptakan hubungan diplomatik antara Yerusalem dan Khartoum dapat ditandatangani pada akhir tahun ini atau awal 2021.
 
Pengumuman ini disambut baik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia telah bertemu dengan pemimpin transisi Sudan awal tahun ini dalam terobosan diplomatik setelah bertahun-tahun bermusuhan.
 
Deklarasi Sudan seperti mengikuti keputusan Uni Emirat Arab yang setuju untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Langkah UEA memicu spekulasi panas mengenai negara Arab mana yang selanjutnya akan mengubah hubungan terselubung dengan negara Yahudi itu menjadi pengakuan terbuka.

"Sudan bercita-cita menuju perjanjian damai dengan Israel... hubungan yang setara dibangun di atas kepentingan Khartoum," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan Haidar Badawi Sadiq.
 
"Tidak ada alasan permusuhan berlanjut. Kami tidak menyangkal komunikasi antara kedua negara," katanya dilansir dari Times of Israel, Rabu, 19 Agustus 2020.
 
Ia menlanjutkan, kedua negara akan mendapat keuntungan dari perjanjian semacam itu juga ditandatangani pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Sadiq juga memuji kesepakatan normalisasi hubungan antara UEA dengan Israel sebagai tindakan berani.
 
Seorang pejabat pemerintah Sudan mengatakan dialog antara kedua negara sudah berlangsung selama berbulan-bulan dengan bantuan Mesir, UEA, dan Amerika Serikat.
 
"Ini hanya masalah waktu. Kami tengah menyelesaikan semuanya. Tindakan UEA mendorong kami dan membantu menenangkan beberapa suara di dalam pemerintahan yang takut mendapat reaksi keras dar publik Sudan," kata pejabat tersebut.
 
Negara-negara Arab telah lama mengkondisikan pengakuan mereka atas Israel pada pembentukan negara Palestina dan pelepasan wilayah yang direbut pada 1967. Namun, tampaknya perjanjian UEA menandai perubahan dramatis, di mana perdamaian Arab-Israel berada di atas kesepakatan Palestina.
 
Netanyahu yang menyambut baik pengumuman itu mengatakan Israel, Sudan, dan kawasan akan mendapat keuntungan dari kesepakatan damai dan akan dapat membangun masa depan yang lebih baik bersama untuk semua negara di kawasan.
 
"Kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk mewujudkan visi ini," ujar Netanyahu.
 
Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan sangat senang mempromosikan langkah normalisasi, perdamaian, perjanjian dan pengakuan antar negara.
 
"Diplomat kami (Israel) akan bekerja dalam merancang perjanjian damai yang menghormati kepentingan kedua belah pihak," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan