"Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat milik Perusahaan Israir menggunakan wilayah udara Saudi dalam penerbangan ke Bahrain," kata pejabat Israel, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu, 23 September 2020.
Namun, tidak disebutkan tanggal penerbangannya.
Israir merupakan perusahaan penerbangan swasta milik Negeri Zionis itu. Israir juga merupakan perusahaan kedua terbesar setelah maskapai penerbangan negara El Al.
Arab Saudi mengatakan mereka akan membuka wilayah udaranya untuk pesawat yang terbang dari Israel ke Uni Emirat Arab. Ini dilakukan usai kedua negara itu menandatangani perjanjian yang disponsori Amerika Serikat untuk menormalkan hubungan.
Bahrain mengikutinya dengan menandatangani perjanjian normalisasi serupa.
Tak ada komentar dari otoritas Arab Saudi atau Bahrain mengenai laporan tersebut.
Perjanjian normalisasi ini menuai kecaman luas dari warga Palestina. Mereka mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak warga Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News