"Dari informasi yang kami terima, sebanyak lima orang meninggal saat kejadian. Lebih dari 20 orang terluka," kata pejabat Kepolisian Baidoa, Mohamed Muktar dilansir dari AFP, Senin 25 Mei 2020.
Muktar mengatakan korban luka mayoritas anak-anak dan perempuan. "Kemungkinan korban meninggal akan bertambah karena beberapa dari mereka ada yang terluka parah," imbuhnya.
Hingga saat ini penyebab ledakan masih diselidiki. Seorang saksi, Mohamud Ibrahim mengatakan melihat kerumunan penduduk tengah menyanyi dan menari saat ledakan terjadi.
"Saya bukan seorang ahli, tapi saya pikir bomnya disembunyikan di jalan. Ledakannya juga besar, dan korbannya lebih banyak dari ledakan granat," kata Mohamud.
Sementara saksi lainnya mengatakan memang benar ada kumpulan penduduk setempat saat malam takbiran hingga Minggu pagi. Mereka merayakan Idulfitri.
"Darah warga yang tidak bersalah saat mereka merayakan Idulfitri, kata saksi lain tersebut.
Ledakan tersebut diduga dilakukan kelompok militan Al-Shabaab. Kelompok ini menyatakan sebagai bagian dari Al-Qaeda yang terus melawan pemerintah dan sering melakukan serangan bom bunuh diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News