Ia juga menyebutkan bahwa prioritas pemerintahan baru Israel adalah reformasi dalam negeri, termasuk di bidang pendidikan dan kesehatan.
Benjamin Netanyahu, PM terlama di Israel, harus rela mundur di tengah naiknya Bennett. Hadir di gedung parlemen Israel atau Knesset, Netanyahu menyampaikan ucapan singkat: "kami akan kembali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Netanyahu kemudian berjalan mendekati Bennett untuk berjabat tangan. Bennett mengapresiasi gestur tersebut.
"Ini bukan hari berduka. Hari ini adalah hari perubahan pemerintah dalam sebuah demokrasi. Itu saja," tutur Bennett, dilansir dari laman BBC pada Senin, 14 Juni 2021.
"Saya menyerukan kepada semua orang hari ini, janganlah bersenang-senan di atas penderitaan orang lain. Kita semua bukan musuh, kita adalah satu," sambungnya.
Ucapan selamat telah disampaikan Kanselir Austria Sebastian Kurz. "Selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett dan perdana menteri alternatif Yair Lapid atas pembentukan pemerintah. Saya berharap dapat bekerja bersama Anda," tulis Kurz di Twitter.
"Austria berkomitmen terhadap Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis, dan juga akan terus berada di sisi Israel," sambungnya. Bennett akan menjadi PM Israel selama dua tahun, dan nantinya akan digantikan Yair Lapid yang merupakan tokoh sentris Israel.
Bennett dikenal sebagai tokoh yang menentang kemerdekaan Palestina dan mendukung penuh permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Palestina dan sebagian besar komunitas global memandang masalah permukiman tersebut sebagai salah satu penghalang utama menuju perdamaian.
Sempat menjadi kepala dewan pemukim Tepi Barat, Yesha, Bennett masuk ke Knesset pada 2013. Ia kemudian menjadi menteri kabinet urusan diaspora, pendidikan, dan pertahanan di sejumlah pemerintahan Netanyahu.
Baca: Naftali Bennett, Sosok Multidimensi yang Menjadi PM Baru Israel