Dalam sebuah pernyataan polisi Israel mengatakan, dua orang Israel terluka sebelum remaja Palestina itu terbunuh.
“Remaja Palestina yang terbunuh itu kemudian diidentifikasi sebagai Omar Ibrahim Abu 'Assab, 16, dari kota al-Isawiya di Yerusalem,” seperti dilaporkan polisi, seperti dikutip International Middle East Media Center, Kamis 18 November 2021.
“Dua petugas dan satu penjaga sipil melepaskan tembakan ke remaja Palestina setelah dia melakukan serangan penusukan. Kedua petugas Polisi Perbatasan terluka sebelum remaja itu terbunuh,” imbuh pernyataannya.
Setelah kejadian itu, puluhan tentara dan polisi dikerahkan di kawasan itu dan melakukan pengepungan ketat di Yerusalem dan sekitarnya.
Polisi mengatakan warga Israel yang terluka adalah seorang wanita berusia 20 tahun yang menderita luka sedang, dan seorang pria muda, sekitar dua puluh tahun, yang menderita luka ringan. Keduanya dalam pengawasan ketika mereka dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Yerusalem.
Beberapa jam setelah kematian remaja tersebut, tentara Israel, agen intelijen, dan petugas polisi menyerbu rumah keluarganya dan melakukan penggeledahan. Polisi Israel kemudian menculik ayah, ibu, dan saudara laki-lakinya, dan membebaskan mereka setelah beberapa jam diinterogasi.
Para prajurit juga menahan dua remaja laki-laki, selain menembakkan banyak peluru tajam, peluru baja berlapis karet, dan bom gas ke puluhan warga Palestina yang memprotes invasi.
Salah satu remaja yang ditahan, diidentifikasi sebagai Hashem Ali Hasan, mengatakan setelah pembebasannya bahwa dia berdiri di daerah Bab al-Aboud sebelum banyak tentara dan petugas menyerangnya, menyita mantel, sepatu, dan dompetnya.
Remaja kedua telah diidentifikasi sebagai Yazan Zoheir al-Kalouti. Para tentara juga menculik Mohammad Rashed Eshteyya dan Malek Salayma di Silwan, sebelum memindahkan mereka ke fasilitas interogasi.
Pengacara Mohammad Mahmoud dari Pusat Informasi Wadi Hilweh Di Silwan (Silwanic) mengatakan sebuah video pengawasan yang dirilis oleh polisi Israel menunjukkan bahwa petugas dapat menaklukkan remaja itu tanpa membunuhnya, bahkan jika mereka harus menggunakan tembakan langsung.
Mahmoud meminta polisi Israel di Yerusalem yang diduduki untuk mengizinkan pemindahan jenazag remaja itu ke keluarganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News