Panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya menjadi saingan Mohamed Hamdan Daglo, yang mengepalai Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF), mengirim perwakilan ke kota pantai Laut Merah Jeddah pada Sabtu lalu.
Pertemuan ini digambarkan Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi sebagai pembicaraan pra-negosiasi.
"Sasaran termasuk mencapai penghentian jangka pendek yang efektif untuk pertempuran, memfasilitasi pengiriman bantuan, memulihkan layanan dasar dan menetapkan jadwal untuk negosiasi yang diperluas untuk mencapai penghentian permanen permusuhan," kata kementerian luar negeri Saudi dalam sebuah pernyataan Senin, 8 Mei 2023.
Dilansir dari AFP, pernyataan itu menambahkan, kedua belah pihak mulai membaha slangkah keamanan yang harus mereka ambil untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan yang mendesak.
Namun, seorang diplomat Arab Saudi mengatakan, tidak ada kemajuan besar yang dicapai sejauh ini.
“Gencatan senjata permanen tidak ada di atas meja. Setiap pihak yakin itu mampu memenangkan pertempuran,” kata dia.
Baca juga: Sudan Kirim Delegasi ke Jeddah untuk Dialog Gencatan Senjata
Pejabat tinggi kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, tiba di Jeddah pada Minggu kemarin, bermaksud untuk bertemu dengan perwakilan dari kedua kubu, meskipun perannya dalam proses tersebut tidak jelas.
Seorang juru bicara Griffiths mengatakan, dia telah tiba di Jeddah "untuk terlibat dalam masalah kemanusiaan terkait Sudan".
Pejabat PBB yang lainnya mengatakan, Griffiths meminta untuk bergabung dalam negosiasi. Tapi, sejauh ini permintaannya belum disetujui.
"Pembicaraan akan berlanjut pada hari-hari berikutnya," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Pertempuran sengit telah menewaskan ratusan orang, melukai ribuan orang, dan memicu berbagai peringatan tentang krisis kemanusiaan "bencana".
Lebih dari 100.000 orang telah meninggalkan negara itu.
Arab Saudi mengambil peran utama dalam evakuasi dari Sudan, mengirimkan kapal angkatan laut dan komersial untuk membawa ribuan orang dari berbagai negara melintasi Laut Merah dari kota pesisir Port Sudan di Sudan.
Pada Minggu, Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengarahkan USD100 juta untuk disumbangkan untuk bantuan ke Sudan, termasuk bantuan medis dan bantuan untuk orang-orang terlantar.
Pejabat Arab Saudi juga akan mengorganisir kampanye donasi publik untuk mengurangi dampak dari kondisi yang sedang dialami rakyat Sudan.
Dalam pertemuan hari Minggu, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan berterima kasih kepada putra mahkota Arab Saudi.
"Terima kasih atas dukungan yang diberikan Arab Saudi kepada warga AS selama evakuasi dari Sudan," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News