Seorang warga Palestina di Yerusalem terima suntik vaksin covid-19. Foto: AFP
Seorang warga Palestina di Yerusalem terima suntik vaksin covid-19. Foto: AFP

Palestina Akan Dapat Kiriman Pertama Vaksin Covid-19 dari COVAX

Fajar Nugraha • 02 Februari 2021 08:52
Kairo: Wilayah Palestina dan Tunisia akan mendapat kiriman pertama vaksin covid-19 dari skema COVAX yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Negara-negara miskin di Timur Tengah menghadapi kesenjangan besar dalam penyediaan vaksin awal.
 
“Wilayah Palestina akan menerima 37.000 dosis vaksin covid—19 yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech mulai pertengahan Februari melalui COVAX. Sementara Tunisia akan menerima 93.600 dosis,” kata Direktur Darurat WHO untuk wilayah Mediterania Timur, Rick Brennan, seperti dikutip Arab News, Selasa 2 Februari 2021.
 
“Dua dosis vaksin direkomendasikan per orang,” imbuh Brennan.

WHO membentuk COVAX bersama dengan aliansi vaksin GAVI untuk memastikan akses yang adil ke vaksinasi covid-19 secara global.
 
“Namun, ada kesenjangan yang sangat signifikan antara peluncuran vaksin yang direncanakan di negara-negara kaya dan mereka yang berpenghasilan rendah atau terkena dampak konflik,” ucap Brennan dalam sebuah wawancara.
 
Wilayah Mediterania Timur WHO mencakup Afghanistan, Pakistan, Somalia dan Djibouti, serta negara-negara Timur Tengah. “Hingga perusahaan farmasi dan negara-negara kaya sepenuhnya menggunakan COVAX, yang merupakan mekanisme yang telah kami siapkan untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin, negara-negara tersebut akan tertinggal,” imbuhnya.
 
“Ketersediaan dan keuangan belum pada level yang mereka butuhkan. Kami kekurangan tenaga," tegasnya.
 
Brennan menambahkan, kelambanan dalam penyediaan vaksin untuk negara-negara miskin meningkatkan risiko penyebaran varian virus korona yang bisa lebih mudah menular dan lebih sulit diobati.
 
Setelah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat, WHO sedang sedang menilai vaksin lain yang lebih murah yang dapat dipasok melalui COVAX. Mereka berharap untuk memulai vaksinasi di semua negara secara global pada awal April dan memvaksinasi populasi berisiko tinggi pada pertengahan tahun.
 
“Kami berharap akan ada volume Pfizer yang sederhana melalui COVAX karena biayanya, tetapi ini memulai prosesnya,” pungkas Brennan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan