Para diplomat mengatakan, bahkan Amerika Serikat pada awalnya menyarankan pertemuan publik secara virtual ini dapat diadakan Selasa pekan depan. AS diketahui merupakan sekutu dekat Israel.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken berharap pertemuan akan ditunda beberapa hari. "Ini akan memungkinkan diplomasi memiliki efek dan melihat apakah benar-benar (eskalasi) mengalami penurunan," katanya dilansir dari AFP, Jumat, 14 Mei 2021.
Ia menambahkan Washington akan terus terbuka dan mendukung diskusi mengenai hal tersebut di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ketegangan sudah memasuki hari kelima tanpa ada tanda-tanda akan mereda. Israel bahkan mengatakan mereka meningkatkan serangan udara dan menembakkan artileri ke Jalur Gaza.
Setidaknya 109 orang tewas di Gaza, termasuk 29 anak-anak, selama empat hari sebelumnya.
Sebelumnya, DK PBB sudah melakukan pertemuan dua kali secara pribadi mengenai konflik Israel-Palestina ini. Namun, sejauh ini para diplomat belum dapat menyetujui pernyataan publik bersama.
"Pernyataan seperti itu disetujui dengan konsensus, dan Amerika Serikat tidak percaya hal tersebut dapat membantu," imbuh mereka.
Baca juga: Israel Tingkatkan Serangan Udara ke Gaza, Libatkan Pasukan Darat
AS Bela Israel
Sementara itu, dalam pernyataannya kepada awak media, Presiden AS Joe Biden mendesak kekerasan dihentikan. Meski demikian, ia menganggap Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri.
"Ekspektasi dan harapan saya adalah (kekerasan) ini akan dihentikan sesegera mungkin, tapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," tuturnya.
Menurutnya, hak bertahan diri sah saja jika ada ratusan roket diterbangkan ke wilayah mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News