Polisi menembakkan semprotan merica untuk membubarkan kerumunan di pusat kota tersebut. Sebelumnya Kantor gubernur Istanbul pada Senin, 7 Maret 2022 mengumumkan larangan pawai, unjuk rasa, ataupun liputan media seputar gelaran di area sekitar Lapangan Taksim.
“Kami tidak takut, kami tidak tunduk,” seru para perempuan sambil bersiul dan menyalakan suar, sebagaimana dilansir dari The National News, Rabu, 9 Maret 2022.
Seorang peserta pawai, Dilara Akkaya, menyinggung keadaan negara dan hal-hal buruk yang harus dihadapi kaum perempuan setiap harinya.
“Saya berjalan dengan ketakutan di jalan setiap hari. Saya sebenarnya datang ke sini untuk berjalan tanpa rasa takut,” ujarnya.
Beberapa dari mereka mencoba menerobos barikade polisi yang menghalangi area di mana mereka ingin melakukan pawai. Mengenakan helm, polisi pun menembakkan semprotan merica dan menggunakan perisai mereka untuk mendorong para demonstran mundur.
"Kami dihadapkan dengan polisi bahkan ketika kami membahas pawai sederhana," kata Elif Turkmen, salah satu peserta peringatan Hari Perempuan Internasional itu.
“Kami hanya ingin melakukan pawai sederhana dan memberikan pernyataan kepada media dan bahkan untuk itu kami harus berhadapan dengan polisi,” tegasnya.
Terjadi peristiwa serupa tahun-tahun sebelumnya, di mana pihak berwenang Turki melarang gelaran seperti itu dan melakukan penindakan bagi mereka yang tetap melakukannya. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News