Teluk Longo di negara Kongo merupakan situs perdagangan budak yang berada di pantai barat negara tersebut. Pada masa lalu, lokasi ini menjadi titik keberangkatan orang-orang yang dijualbelikan.
Jejaknya masih terlihat sampai sekarang. Salah satunya, papan penunjuk jalan yang betuliskan Route de L'esclave atau rute budak. Namun, petunjuk jalan ini menghadap Samudera Atlantik secara perlahan akibat abrasi laut.
Pergeseran bibir pantai ini mengancam jejak sejarah masa lalu dari teluk ini. Saat ini, situs bersejarah rusak seiring gempuran abrasi dan kerusakan ekosistem.
Kondisi ini membuat hanya beberapa wisatawan tertarik berkunjung setiap tahunnya. Sebab, lokasi bersejarah yang tertinggal di kawasan teluk ini monumen yang didirikan penjelajah Prancis, Pierre de Brazza, pada 1897. (Farel Alenka)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News