Bandara Internasional Mitiga di Tripoli. (Foto: AFP/Mahmud Turkia)
Bandara Internasional Mitiga di Tripoli. (Foto: AFP/Mahmud Turkia)

Enam Orang Tewas dalam Serangan di Bandara Tripoli

Arpan Rahman • 10 Mei 2020 10:25
Tripoli: Enam orang tewas dalam serangan puluhan roket yang dilakukan Pasukan Nasional Libya (LNA) di bawah pimpinan Khalifa Haftar ke arah Tripoli. Puluhan roket itu juga mengenai pesawat komersil dan tangki bahan bakar di bandara Tripoli.
 
Kementerian Transportasi Libya mengatakan, salah satu pesawat di bandara Tripoli terkena misil saat hendak bertolak menuju Spanyol. Pesawat itu awalnya hendak dijadikan moda transportasi bagi warga Libya yang terkena dampak kebijakan penguncian wilayah (lockdown) terkait virus korona (covid-19) di Eropa.
 
Video yang diunggah seorang pekerja bandara memperlihatkan asap hitam di area tempat memarkir pesawat atau apron. Sejumlah foto memperlihatkan kerusakan di sebuah pesawat komersil.

Serangan terbaru pada Sabtu kemarin merupakan bagian dari upaya merusak Bandara Internasional Mitiga di Tripoli, ibu kota Libya yang dikuasai Pemerintah Perjanjian Nasional (GNA). LNA yang dipimpin Haftar sudah berusaha merebut Tripoli sejak April tahun lalu.
 
Melaporkan langsung dari Tripoli, jurnalis Al Jazeera Mahmoud Abdelwahed mengaku melihat asap hitam dari area bandara.
 
Selain di bandara, kerusakan dari serangan LNA juga terlihat di beberapa area lain di Tripoli, termasuk Rixos Hotel, Nasser Forest, dan distrik Ban Ben Ghashir. Warga sipil dari area-area tersebut sudah dievakuasi untuk memastikan keselamatan mereka.
 
Gempuran LNA terjadi beberapa jam usai Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libya mengecam serangan terhadap warga sipil di Tripoli. Menurut PBB, serangan semacam itu "mungkin dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang."
 
"Pasukan Haftar mengatakan ada sebuah peluncur pesawat tanpa awak (drone) di bandara tersebut. Drone-drone dari Turki itu diklaim dapat menyerang pasukan Haftar di wilayah selatan dan lokasi lainnya," kata Abdelwahed kepada Al Jazeera, Minggu 10 Mei 2020.
 
Berdasarkan data PBB, lima hingga empat dari setiap 130 korban jiwa dari kalangan warga sipil dalam konflik Libya di kuartal pertama tahun ini diakibatkan serangan darat LNA.
 
Bulan lalu, PBB, Uni Eropa, dan beberapa negara meminta pihak bertikai di Libya untuk meletakkan senjata mereka selama bulan Ramadan.
 
Libya dilanda kekacauan sejak 2011, ketika pemberontakan yang didukung Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menggulingkan diktator Muammar Gaddafi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan