Sejumlah negara Eropa telah mengakui kedaulatan Palestina. (AFP)
Sejumlah negara Eropa telah mengakui kedaulatan Palestina. (AFP)

Slovenia Mengakui Negara Palestina, OKI: Langkah Penting dan Bersejarah

Marcheilla Ariesta • 05 Juni 2024 14:58
Jeddah: Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengapresiasi keputusan Slovenia yang mengakui Negara Palestina. Slovenia bergabung dengan sejumlah negara Eropa lain yang bersedia mengakui kedaulatan Negara Palestina.
 
Menurut OKI, langkah penting dan bersejarah dari Slovenia ini telah memajukan pencapaian keadilan dan kebebasan bagi rakyat Palestina, serta menegaskan hak-hak sah mereka, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri.
 
"OKI menghargai posisi tersebut, yang konsisten dengan aturan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan, dan memperkuat upaya internasional yang bertujuan mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967, termasuk kota Yerusalem," kata organisasi tersebut dalam pernyataannya, Rabu, 5 Juni 2024.

OKI memperbarui seruannya kepada negara-negara dunia yang belum mengakui Negara Palestina, untuk mengambil inisiatif mengumumkan pengakuan ini. Organisasi Islam ini juga mendukung permintaan Negara Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB, dalam rangka mendukung upaya internasional yang bertujuan untuk mencapai mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan.
 
"Ini sesuai dengan visi solusi dua negara dan berdasarkan resolusi legitimasi internasional yang relevan dan inisiatif perdamaian Arab," kata mereka.
 
Slovenia menjadi negara Uni Eropa keempat setelah Spanyol, Norwegia, dan Irlandia yang mengakui Palestina. Hal ini menambah jumlah total 145 dari 193 negara anggota PBB yang telah mengakui negara tersebut, menurut pihak berwenang Palestina.
 
Dengan dekrit tersebut, Slovenia mengakui negara Palestina di wilayah yang ditetapkan oleh resolusi PBB tahun 1967, atau berdasarkan perjanjian perdamaian di masa depan yang dicapai oleh kedua belah pihak.
 
Hampir 60 persen warga Slovenia mendukung pengakuan negara Palestina sementara 20 persen menentangnya, menurut jajak pendapat pada April terhadap 600 orang yang diterbitkan oleh harian Dnevnik.
 
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan, dia berharap anggota parlemen Slovenia akan menolak mengakui negara Palestina, dan mengatakan bahwa keputusan ya akan menjadi “hadiah” bagi Hamas.
 
Perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.194 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
 
Hamas juga menyandera 251 orang, 120 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 41 orang yang menurut tentara tewas.
 
Pengeboman dan serangan darat Israel telah menewaskan sedikitnya 36.550 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.
 
Baca juga:  Sejarah Baru, Slovenia Ikut Akui Negara Palestina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan