Dalam sebuah rekaman video yang dirilis kantornya, Netanyahu terlihat memakai rompi dan helm tentara sambil mengatakan: "Kami ada di sini, di Jalur Gaza."
Kantornya mengatakan bahwa Netanyahu menerima pengarahan dari para komandan dan mengunjungi salah satu terowongan bawah tanah milik Hamas yang terbongkar selama perang.
Netanyahu mengatakan bahwa tujuan Israel dalam melancarkan operasi militer saat ini, yang dipicu serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, adalah menghabisi kelompok tersebut. Ia juga bertekad membebaskan total 240 sandera yang telah diculik, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah menjadi ancaman lagi bagi Israel.
"Kami terus melanjutkannya sampai akhir - sampai kemenangan! Dan tidak ada yang bisa menghentikan kami," tegas Netanyahu yang terlihat dikelilingi tentara Israel.
"Kami melakukan segala upaya untuk membawa pulang sandera kami, dan pada akhirnya kami akan melakukannya," sambung dia, seperti dikutip dari Xinhua, Senin, 27 November 2023.
Tur Netanyahu di terowongan Gaza terjadi di hari ketiga gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang mencakup masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pembebasan sekitar 50 sandera dan 150 tahanan Palestina.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan Hamas, pengeboman Israel selama berminggu-minggu di Gaza telah menewaskan lebih dari 14.000 orang, 40 persen di antaranya adalah anak-anak, dengan ribuan lainnya diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Sementara menurut data Israel, sekitar 1.200 orang telah tewas, terutama dalam serangan awal Hamas yang memicu perang. (Alya Sekar Ayu)
Baca juga: Netanyahu Beri tahu Biden Akan Tetap Serang Gaza Usai Gencatan Senjata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
