Nasser Abu Quta mengatakan bahwa sebuah bom Israel menghantam rumahnya yang dipenuhi warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Dia mengatakan bahwa keluarganya tidak diperingatkan untuk mengungsi.
“Israel mengebom rumah-rumah dan gedung apartemen di Gaza setelah para pejuang dari wilayah tersebut melancarkan serangan terkoordinasi terhadap Israel selatan,” pernyataan pihak PBB, Senin 9 Oktober 2023.
Militer Israel mengatakan mereka telah menghancurkan 800 sasaran militer di Gaza sebagai bagian dari kampanye pengebomannya
Para pejabat Palestina menolak hal ini. Salama Marouf, kepala media pemerintah untuk Hamas, yang memerintah Gaza mengatakan, pernyataan itu adalah "kedok untuk membenarkan agresi pendudukan terhadap warga sipil dan properti."
Kampanye pengeboman ini mungkin merupakan awal dari ancaman invasi darat Israel, yang menurut perkiraan para pejabat AS akan terjadi dalam waktu 48 jam ke depan.
Badan kemanusiaan PBB mengatakan, 123.538 warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung telah mengungsi akibat pertempuran.
“Serangan udara dan penembakan Israel di Gaza menargetkan rumah-rumah dan gedung-gedung apartemen, dan beberapa di antaranya menyerang tanpa peringatan bagi warga untuk mengungsi,” kata PBB pada Minggu.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina memperkirakan 73.538 orang mengungsi di 64 sekolah di Gaza, beberapa di antaranya ditetapkan sebagai tempat penampungan darurat.
Memperparah situasi kemanusiaan yang mengerikan, Israel memutus pasokan listrik ke wilayah miskin tersebut setelah kelompok bersenjata dari Gaza melancarkan serangan terkoordinasi terhadap Israel selatan.
“Pembangkit Listrik Gaza sekarang menjadi satu-satunya sumber listrik dan bisa kehabisan bahan bakar dalam beberapa hari,” pungkas PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News