Mushir Bashir, Kepala Wilayah Zakho, mengatakan bahwa korban sebagian besar adalah “turis Arab-Irak, yang kebanyakan dari Irak tengah dan selatan”. Zakho menyalahkan pasukan dari perbatasan seberang atas kasus penembakan tersebut.
“Turki menyerang desa itu dua kali hari ini,” ujar Bashir kepada AFP dilansir dari Business Recorder, Kamis, 21 Juli 2022.
Kepada media setempat, Bashir mengatakan bahwa “Tembakan artileri Turki di kawasan wisata Parakh telah menewaskan delapan orang dan melukai 23 orang lainnya.”
Pejabat Pemerintah Kurdi awalnya melaporkan setidaknya ada lima orang yang tewas akibat penembakan yang dilakukan Turki.
“Para korban merupakan pendatang dari Desa Parakh, distrik Zakho yang datang untuk menghindari suhu terik di bagian selatan dari negara itu,” tambah Bashir.
Selain dua orang anak, korban yang tewas merupakan tiga pria dan tiga wanita, ujar pejabat kesehatan Zakho, Amir Ali kepada wartawan.
Sebuah sumber dari Kementerian Pertahanan Turki mengatakan bahwa dia “tidak mendapatkan informasi mengenai laporan atau konfirmasi terkait penembakan artileri di area tersebut,”
Turki meluncurkan serangan baru di Irak utara pada April yang dijuluki "Operasi Claw-Lock", yang katanya menargetkan anggota dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). (Gracia Anggellica)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News