Keduanya melakukan panggilan telepon selama 12 menit. "Kedua pemimpin menjanjikan 'era baru' untuk hubungan bilateral Israel dan Turki," kata juru bicara partai Likud yang dipimpin Netanyahu, dilansir dari The National News.
Netanyahu juga menyatakan belasungkawa atas pemboman Istanbul yang mematikan, yang menewaskan enam orang pekan lalu.
"Presiden Erdogan mengatakan kepada PM Netanyahu bahwa hubungan harus dipertahankan berdasarkan saling pengertian," kata kantor Kepresidenan Turki.
Turki dan Israel telah mengambil banyak langkah untuk memperbaiki hubungan dalam beberapa bulan terakhir setelah bertahun-tahun kerenggangan. Menteri Pertahanan Benny Gantz mengunjungi Ankara pada Oktober lalu untuk memulihkan hubungan keamanan, sementara Presiden Isaac Herzog bertemu dengan Erdogan pada Maret selama kunjungan kenegaraan pertama Israel ke Turki dalam 14 tahun.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu melakukan perjalanan ke Israel pada bulan Mei, di mana dia mengatakan hubungan akan ditingkatkan setelah pembicaraan "terus terang" mengenai Yerusalem. Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengunjungi Ankara pada bulan berikutnya.
Besok, Ankara menunjuk seorang duta besar untuk Israel setelah kekosongan selama empat tahun. Irit Lillian diumumkan sebagai utusan Israel untuk Turki pada September lalu.
Hubungan antara kedua negara putus karena dukungan kuat Erdogan untuk perjuangan Palestina, dan mencapai titik terendah ketika 10 warga Turki tewas dalam serangan Israel pada 2010 di sebuah kapal bantuan menuju Gaza. Israel juga telah menyuarakan keprihatinan atas tuan rumah operasi senior Hamas oleh Turki.
Hubungan diplomatik dipulihkan pada 2016, tetapi dua tahun kemudian Turki menarik kembali para diplomatnya dari Israel dan mengusir utusan Israel ketika pasukan Israel membunuh beberapa orang Palestina yang memprotes di daerah kantong yang diblokade.
Turki membantu menggagalkan plot Iran untuk menargetkan turis Israel yang mengunjungi negara itu pada Juni. Sementara itu, Netanyahu menawarkan lebih banyak bantuan keamanan kepada Ankara selama panggilan telepon dengan Erdogan.
Dalam kesempatan ini, Erdogan memberi selamat kepada Netanyahu minggu lalu setelah kemenangannya dalam pemilihan kelima Israel dalam waktu kurang dari empat tahun menempatkannya di jalur untuk masa jabatan keenam sebagai perdana menteri. Presiden Turki mengatakan dia mengharapkan kerja sama "yang akan membawa perdamaian dan stabilitas di kawasan kita".
Dia telah mengatakan sebelumnya bahwa Turki ingin mempertahankan hubungan dengan Israel terlepas dari hasil pemilu.
"Apa pun hasil pemilihannya, kami ingin menjaga hubungan dengan Israel secara berkelanjutan, berdasarkan rasa saling menghormati terhadap kepekaan dan kepentingan bersama," pungkas Erdogan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News