Polisi memeriksa lokasi penembakan di Tel Aviv, Israel, 1 Oktober 2024. (AFP)
Polisi memeriksa lokasi penembakan di Tel Aviv, Israel, 1 Oktober 2024. (AFP)

6 Orang Tewas dalam Penembakan di Tel Aviv Jelang Serangan Rudal Iran

Willy Haryono • 02 Oktober 2024 07:01
Tel Aviv: Enam orang tewas dan sembilan lainnya mengalami luka-luka pada Selasa malam, setelah dua orang bersenjata api turun dari kereta di Tel Aviv dan menembaki para pejalan kaki. Keduanya kemudian ditembak mati pasukan keamanan dan seorang warga sipil bersenjata, kata kepolisian Israel.
 
Polisi menyebut insiden penembakan itu sebagai serangan teroris, tetapi sejauh ini tidak ada klaim tanggung jawab langsung dari faksi-faksi bersenjata asal Palestina atau kelompok militan lainnya. Tak lama setelah penembakan, sirene serangan udara berbunyi di saat Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke Israel.
 
Israel telah berada pada kewaspadaan tinggi selama berbulan-bulan, di saat perang di Jalur Gaza mendekati peringatan satu tahun pertamanya. Konflik yang meningkat di Lebanon diyakini menarik perhatian Iran, dan Israel semakin meningkatkan kewaspadaan.

Rekaman yang disiarkan saluran televisi Israel menunjukkan dua orang bersenjata turun dari kereta dan menembaki orang-orang di peron. Selain enam orang yang tewas, sedikitnya sembilan lainnya terluka dengan berbagai tingkat cedera, kata polisi.
 
Petugas medis dan paramedis memberikan perawatan di lokasi kejadian kepada sejumlah korban luka, termasuk beberapa yang tidak sadarkan diri, kata layanan ambulans MDA.
 
Hanya beberapa menit setelah penembakan itu, sirene serangan udara membuat warga Israel bergegas berlari ke tempat perlindungan. Iran menembakkan rentetan rudal ke Israel pada Selasa malam untuk membalas pembunuhan oleh Israel terhadap beberapa pemimpin aliansi Poros Perlawanan.
 
Menteri Keuangan garis keras Israel, Bezalel Smotrich, yang bertanggung jawab atas bidang kebijakan penting mengenai Tepi Barat, mengatakan bahwa para pelaku penembakan datang dari kota Hebron di Tepi Barat.
 
Dalam sebuah pernyataan di media sosial X, ia mengatakan akan menuntut di kabinet agar anggota keluarga tersangka dideportasi ke Gaza dan rumah mereka dihancurkan.
 
Perang di Gaza dimulai hampir setahun lalu ketika kelompok pejuang Palestina Hamas menyerang Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang menurut penghitungan Israel. Sementara serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Palestina.
 
Baca juga:  Militer Israel Bertekad Balas Rentetan Serangan Rudal Iran
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan