Jakarta: Setelah sempat menghebohkan publik dengan fenomena gunung pasir yang mendadak menghijau, kini giliran lavender liar yang tumbuh di gurun pasir, hingga terbentuknya bangunan mirip Ka’bah yang diberi nama The Mukaab.
Gurun pasir yang semula gersang menjadi lebih berwarna dengan mekarnya bunga lavender. Fenomena itu langsung menjadi perhatian dan menarik simpati wisatawan untuk datang kesana. Bukan hanya sekedar melihat, mereka bahkan berpiknik di sana dan mendirikan tenda.
lavender tumbuh di gurun pasir, foto: twitter @Abdillahonim
Fenomena yang langka di Arab Saudi itu pun langsung dikait-kaitkan dengan tanda-tanda akhir zaman atau kiamat. Seperti yang telah diungkapkan oleh Ustaz Abdul Somad atau UAS, ada beberapa tanda akhir zaman.
Tanda pertama yaitu waktu yang terasa semakin cepat. Selain itu, tanda-tanda kiamat juga terlihat dari fenomena pohon kurma jenis Baisan yang tidak lagi berbuah.
"Masa begitu cepat berlalu, tidak terasa sebulan seperti sepekan, sepekan seperti sehari, sehari seperti sesaat. Untuk itu, jangan sampai kita terlena dan tetap berada di jalan Allah," ujar UAS dalam video di YouTube Taman Surga.
"Jika pohon kurma baisan tidak lagi berbuah. Dajjal sudah pasti datang," lanjutnya.
Selain itu, Arab Saudi juga diketahui akan membangun gedung raksasa berbentuk kubus setinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 di Riyadh yang diberi nama Mukaab.
Proyek pembangunan ini dipimpin oleh Perusahaan Pengembangan Murabba Baru. Proyek tersebut akan diluncurkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Pembangunan Mukaab tersebut mendapat banyak kritik dari publik, pasalnya bangunan yang berbentuk kubus itu disebut mirip dengan Ka’bah, yang membedakannya adalah, jika Ka’bah merupakan simbol suci ibadah umat muslim.
Sedangkan Mukaab nantinya akan menjadi tujuan perhotelan premium termasuk didalamnya adalah atraksi ritel, budaya, dan sebagai objek wisata. Pembangunan Mukaab sendiri ditargetkan akan selesai pada tahun 2030.
Gaya arsitektur The Mukaab disebut terinspirasi wilayah Najd di Saudi. The Mukaab juga diproyeksikan menjadi 'tujuan lengkap dan penuh pengalaman pertama di dunia' yang dilengkapi 'teknologi digital dan virtual dengan holografik terbaru'.
Dalam video promosinya, tampak gambar naga CGI terbang di sekitar struktur itu dan bebatuan melayang di atmosfer. Ilustrasi ini mungkin mengisyaratkan jenis holografik yang bisa dinantikan para pengunjung di kiblat umat Islam dan senantiasa menjadi pusat lokasi ibadah haji dari seluruh penjuru dunia.
The mukaab bangunan mirip ka'bah yang mengundang kontroversi, foto: twitter @PIF_en
Pembangunan The Mukaab yang menyerupai ka’bah tersebut memicu kontroversi publik. Salah satunya adalah akun berita Islam Muslim Universe yang menyampaikan kritiknya.
“Siapapun yang ingin meniru Ka’bah dan menciptakan struktur bangunan menyerupai ka’bah atau mencoba menghancurkannya akan mendapatkan takdir yang buruk,” demikian kritik tersebut disampaikan.
“Membangun Ka’bah baru yang secara eksklusif didedikasikan untuk kapitalisme adalah sedikit berlebihan,” tulis reporter Intercept bernama Murtaza Hussain dalam komentarnya di Twitter
“Tampaknya (Putra Mahkota) sedang membangun Ka’bah nya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jemaah?,” ucap seorang akademisi Saudi bernama Asad Abu Khalil.A gateway to another world: #TheMukaab will be the world’s first immersive, experiential destination. Large enough to hold 20 Empire State Buildings, the global icon will feature innovative technologies to transport you to new worlds.#NewMurabbahttps://t.co/5R4DqQdPyS pic.twitter.com/vr9M8cTI1I
— Public Investment Fund (@PIF_en) February 16, 2023
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di