Gaza: Dermaga buatan Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza akan dipindahkan ke pelabuhan Israel untuk sementara demi melindunginya dari gelombang tinggi.
Mengutip dari The New Arab, Sabtu, 15 Juni 2024, dermaga itu baru disambungkan kembali ke pantai Gaza sepekan lalu, setelah mengalami kerusakan akibat badai di bulan Mei yang memerlukan perbaikan. Kini, dermaga itu akan dipindahkan ke Ashdod dalam menghindari cuaca buruk di tepi pantai.
"Hari ini, karena gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi, dermaga akan dipindahkan untuk sementara dari posisi berlabuhnya di Gaza ke Ashdod, Israel," kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah unggahan media sosial.
"Keselamatan anggota angkatan kami adalah prioritas utama dan pemindahan sementara dermaga akan mencegah kerusakan struktural yang disebabkan oleh kondisi laut yang meningkat," sambungnya,.
Pengiriman bantuan melalui dermaga AS - yang sejauh ini berjumlah lebih dari 3.500 metrik ton - akan dilanjutkan setelah laut tenang, lanjut CENTCOM.
Gelombang laut yang tinggi mengganggu pengiriman bantuan selama dua hari mulai akhir pekan lalu. Tetapi dermaga kala itu belum perlu dipindahkan, dan pengiriman kembali dilakukan pada hari Selasa.
Perang Israel-Hamas
Dalam tantangan yang lebih serius terhadap upaya pengiriman bantuan melalui laut, Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah menangguhkan distribusi bantuan yang tiba melalui dermaga untuk menilai situasi keamanan.
Langkah itu dilakukan setelah Israel melakukan operasi militer mematikan di dekatnya yang membebaskan empat tawanan, tetapi menurut kementerian kesehatan Gaza menewaskan sedikitnya 274 warga Palestina.
Gaza menderita akibat perang paling mematikan, di mana lebih dari 37.000 warga Palestina telah tewas, di mana sebagian besarnya adalah warga sipil. Ribuan lainnya diduga tewas di bawah reruntuhan.
Perang dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.194 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. Hamas juga menangkap sekitar 250 tawanan. Dari jumlah tersebut, 116 orang masih berada di Gaza
Hamas mengatakan serangan itu merupakan respons atas pendudukan dan agresi Israel selama puluhan tahun terhadap rakyat Palestina.
Baca juga: Ekstremis Israel Serang Konvoi Bantuan Gaza, AS Jatuhkan Sanksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di