PM Israel Benjamin Netanyahu mengaku negaranya sudah berupaya ‘selamatkan’ warga Gaza lewat selebaran. (UN News)
PM Israel Benjamin Netanyahu mengaku negaranya sudah berupaya ‘selamatkan’ warga Gaza lewat selebaran. (UN News)

Netanyahu Mengaku Sudah Berupaya Selamatkan Warga Sipil di Gaza

Marcheilla Ariesta • 17 November 2023 13:27

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya saat mereka memerangi Hamas di Gaza, termasuk menyebarkan selebaran yang memperingatkan mereka untuk melarikan diri. Namun, kata dia, upayanya untuk meminimalkan korban jiwa “tidak berhasil”.

Netanyahu ditanya oleh stasiun televisi Amerika CBS News apakah pembunuhan ribuan warga Palestina oleh Israel sebagai balasan atas serangan Hamas yang berkuasa di Gaza pada 7 Oktober akan memicu kebencian generasi baru.

“Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan kita tidak boleh melakukan apa pun karena kita melakukan segala yang kita bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dari bahaya,” kata Netanyahu, dikutip dari Malay Mail, Jumat, 17 November 2023.

“Jadi kami mengirimkan selebaran, (kami) menelepon mereka melalui ponsel mereka, dan kami berkata: 'pergi'. Dan banyak yang telah pergi,” imbuh Netanyahu.

Israel mengatakan, tujuan kampanye militernya adalah untuk menghancurkan Hamas.

“Hal lain yang bisa saya katakan adalah kami akan berusaha menyelesaikan pekerjaan ini dengan korban sipil yang minimal. Itulah yang kami coba lakukan: meminimalkan korban sipil. Namun sayangnya, kami tidak berhasil,” lanjut dia.

Netanyahu kemudian mengatakan, dia ingin menarik persamaan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Jerman. Namun, belum terungkap perkataannya sudah terpotong.

Warga sipil Palestina menanggung beban terberat akibat serangan balasan militer Israel selama berminggu-minggu, sebagai respons terhadap serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang Israel. Hamas juga menyandera sekitar 240 orang dari berbagai negara sebagai sandera, menurut Israel.

Otoritas kesehatan Gaza yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan setidaknya 11.500 orang telah dipastikan tewas dalam pemboman dan invasi darat Israel – lebih dari 4.700 di antaranya adalah anak-anak.

Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang. Pada Kamis, angkatan udara Israel menyebarkan selebaran di bagian selatan Gaza yang meminta masyarakat untuk mengungsi demi keselamatan mereka sendiri.

Israel juga menggunakan selebaran di Gaza utara untuk memperingatkan warga sipil agar pindah. Ratusan ribu orang telah melakukan hal ini, dalam sebuah pengungsian massal yang dikhawatirkan oleh banyak warga Palestina akan menjadi permanen.

Baca juga: Keangkuhan Netanyahu Sebut Tak Ada Wilayah Gaza yang Tidak Bisa Dikuasai Israel


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan