Sejumlah negara termasuk Amerika Serikat (AS), Jerman dan Inggris telah menghentikan pendanaan mereka ke badan bantuan tersebut setelah adanya tuduhan bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
"Badan ini (UNRWA) menjadi organisasi bantuan terbesar dalam salah satu krisis kemanusiaan paling parah dan kompleks di dunia," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, dilansir dari The Straits Times, Kamis, 1 Februari 2024.
Baca: Sekjen PBB Sebut UNRWA Tulang Punggung Bantuan Kemanusiaan Gaza. |
"Jika pendanaan tetap ditangguhkan, kemungkinan besar kami terpaksa menghentikan operasi kami pada akhir Februari, tidak hanya di Gaza tetapi juga di seluruh wilayah," lanjut Lazzarini.
Saat ini, pendanaan ke UNRWA ditangguhkan karena adanya tuduhan staf UNRWA terlibat aksi penyerangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Padahal, di tengah perang seperti saat ini, masyarakat Palestina sangat membutuhkan bantuan.
Israel melancarkan serangan balasan secara brutal setelah kelompok militan Palestina Hamas melakukan agresi tiba-tiba pada 7 Oktober 2023, di mana diyakini menewaskan sekitar 1.200 orang dan 253 orang disandera.
Agresi Israel menyebabkan banyak rumah dan infrastruktur sipil di Gaza hancur dan sebagian besar penduduk Gaza mengungsi. Kini, penduduk Gaza menghadapi bencana kelaparan karena kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.
Kelompok-kelompok bantuan dan badan-badan PBB lainnya telah mendesak para negara donor untuk terus mendukung UNRWA. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu kemarin memperingatkan bahwa penangguhan dana akan menimbulkan "konsekuensi bencana" bagi masyarakat Gaza.
Pihak berwenang Israel telah lama menyerukan agar badan tersebut dibubarkan, dengan alasan bahwa misinya sudah ketinggalan zaman dan menumbuhkan sentimen anti-Israel, namun hal ini dibantah keras oleh UNRWA.
Pada Rabu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengulangi seruannya untuk mengakhiri mandat UNRWA dan menggantinya dengan mandat PBB atau non-PBB lainnya. Lembaga bantuan UNRWA secara resmi merupakan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina di Timur Dekat.
UNRWA berdiri pada 1949 dalam kesepakatan Majelis Umum PBB setelah perang seputar berdirinya Israel sebagai negara Yahudi terjadi. Saat itu, 700 ribu warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka.
Lembaga bantuan ini mempekerjakan 30 ribu warga Palestina untuk melayani kebutuhan sipil dan kemanusiaan dari 5,9 juta keturunan pengungsi tersebut di Jalur Gaza, di Tepi Barat dan di kamp-kamp besar di negara-negara tetangga Arab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News