Namun, sejarah mencatat bahwa sebelum Palestina menjadi tujuan utama, ada beberapa alternatif wilayah lain yang pernah dipertimbangkan sebagai calon tanah air bagi kaum Yahudi sebelum akhirnya gerakan zionisme menjadi lebih religius.
Berikut adalah beberapa destinasi yang sempat menjadi bagian dari diskusi dalam gerakan Zionis.
1. Uganda (Afrika Timur) - "Rencana Uganda"

Sumber: allugandasafaris.com
Pada tahun 1903, dalam Kongres Zionis ke-6, Theodor Herzl, pendiri Zionisme modern, mengusulkan wilayah di Afrika Timur, yang sekarang menjadi bagian dari Uganda, sebagai alternatif tanah air Yahudi. Rencana ini dikenal sebagai "Rencana Uganda."
Ide ini muncul karena meningkatnya penindasan terhadap Yahudi di Eropa Timur, dan Herzl melihat Uganda sebagai solusi sementara untuk memberikan perlindungan bagi orang Yahudi.
Namun, rencana ini ditolak oleh mayoritas peserta kongres karena mereka tetap ingin tanah air Yahudi berada di wilayah historis, yakni Palestina.
2. Argentina

Sumber: Britannica
Argentina juga pernah dipertimbangkan sebagai calon lokasi untuk tanah air Yahudi. Pada akhir abad ke-19, Argentina dianggap sebagai wilayah yang potensial karena merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan lahan luas yang belum banyak dikembangkan.
Theodor Herzl bahkan sempat mencatat bahwa Argentina bisa menjadi tempat yang baik karena ketersediaan lahan dan kebijakan pemerintahnya yang lebih terbuka terhadap imigrasi. Namun, gagasan ini pada akhirnya tidak diterima secara luas oleh gerakan Zionis.
3. Siprus

Sumber: Britannica
Siprus, yang berada dekat dengan tanah historis Yahudi di Timur Tengah, juga sempat menjadi pertimbangan.
Letaknya yang strategis di Laut Mediterania dan kedekatannya dengan wilayah Palestina membuat beberapa pemimpin Zionis mempertimbangkannya sebagai calon lokasi tanah air Yahudi.
Namun, berbagai faktor politik dan kondisi geografis pada akhirnya membuat Siprus tidak menjadi pilihan utama.
4. Alaska (Amerika Serikat)

Sumber: Google Maps
Pada tahun 1940-an, seorang pejabat Amerika Serikat bernama Harold Ickes pernah mengusulkan wilayah Alaska sebagai tempat suaka bagi Yahudi yang dianiaya selama Perang Dunia II.
Ide ini dikenal dengan "Rencana Alaska" dan dipandang sebagai cara untuk menyelamatkan banyak nyawa selama Holocaust.
Namun, usulan ini tidak pernah mendapat dukungan yang cukup kuat untuk direalisasikan, terutama karena gerakan Zionis sudah berfokus pada Palestina sebagai tujuan utama.
5. Birobidzhan (Uni Soviet)

Sumber: Jewishhistory.org
Pada tahun 1928, Uni Soviet mendirikan wilayah otonom Yahudi di Birobidzhan, di bagian timur negara tersebut, dekat dengan perbatasan China. Wilayah ini didirikan sebagai upaya untuk memberikan tanah bagi orang Yahudi dalam kerangka ideologi komunis Soviet.
Meski wilayah ini masih ada hingga saat ini, Birobidzhan tidak pernah menjadi pusat bagi Zionisme, karena banyak orang Yahudi lebih memilih berimigrasi ke Palestina, terutama setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948.
Demikian informasinya, semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Donald Trump: Jika Kamala Harris Menang, Israel akan Musnah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News