"Tahun ini, kita akan menyaksikan ziarah haji terbesar dalam sejarah jika semuanya berjalan sesuai rencana," kata seorang pejabat di Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
"Jumlahnya akan melebihi 2,5 juta peziarah," tambah pejabat itu, dikutip dari TOI, Senin, 26 Juni 2023.
Sejak Minggu, 25 Juni lalu, para jemaah haji dari seluruh dunia telah melakukan tawaf atau mengelilingi Kabah. Ini pun menandakan ibadah haji terbesar dalam sejarah Arab Saudi telah dimulai.
"Saya menjalani hari-hari terindah dalam hidup saya," kata Saeed Abdel Azim, 65, warga Mesir yang ikut melakukan ibadah haji.
"Mimpi itu telah menjadi kenyataan," tambah pensiunan tersebut yang telah menabung selama 20 tahun untuk membayar ribuan dolar demi bisa mengambil bagian.
Diketahui, haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali oleh seluruh umat Islam. Adapun serangkaian ritual ibadah yang akan dijalani selama empat hari di Mekkah dan sekitarnya di barat Arab Saudi.
Minggu sore lalu, para peziarah pun sudah mulai pindah ke Mina yang berada sekitar lima kilometer dari Masjidil Haram. Perjalanan itu dilakukan menjelang klimaks haji di Gunung Arafat, tempat Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya.
Sebagai kota tenda terbesar di dunia, Mina telah bersiap-siap menerima kedatangan para peziarah. Sejumlah persediaan makanan telah disiapkan dan pasukan keamanan juga sudah dikerahkan di sekitar daerah tersebut.
Ibadah haji dinilai sebagai ‘berkah besar’
Di luar Masjidil Haram, ribuan orang berdoa di atas karpet berwarna-warni yang menghiasi trotoar. Adapun terlihat peziarah pria yang mengenakan jubah putih sederhana.Daerah itu juga dipadati dengan ambulans, klinik keliling, dan truk pemadam kebakaran. Pasalnya, haji telah menimbulkan sejumlah tantangan keamanan mengingat beberapa musibah yang terjadi sebelumnya.
Ini pun termasuk kejadian pada tahun 2015 yang menewaskan hingga 2.300 orang. Namun, sejak saat itu, tidak ada insiden besar yang terjadi lagi.
"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya," kata mahasiswa Indonesia Yusuf Burhan, 25.
"Ini adalah berkah besar. Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan melakukan haji tahun ini," lanjutnya.
Tantangan haji di musim panas
Pelaksanaan ibadah haji yang bertepatan pada musim panas menjadi tantangan tersendiri bagi para jemaah yang sebagian besar beribadah di luar rungan."Saya sangat lelah. Panasnya tak tertahankan. Tuhan tolong kami," kata seorang pedagang yang bernama Maroko Abdullah al-Haqouni, 65.
Membawa payung untuk melindungi diri dari terik matahari pun menjadi salah hal yang wajib untuk dilakukan. Polisi di kota pegunungan juga telah melakukan patroli dan mendirikan pos pemeriksaan untuk memeriksa izin haji.
Selain itu, ribuan paramedis juga telah siaga di dalam Masjidil Haram. Pihak berwenang Saudi mengatakan, lebih dari 32.000 petugas kesehatan akan siap menangani kasus sengatan panas, dehidrasi, dan kelelahan.
Selain masalah cuaca, para jemaah juga menghadapi keterbatasan tempat tidur. Pasalnya, rata-rata tempat penginapan yang tersedia sudah terisi penuh.
Pengusaha Saudi Samir al-Zafni mengatakan, semua hotelnya di Mekkah dan Madinah sudah penuh hingga minggu pertama bulan Juli.
"Tahun ini, tidak ada satu pun tempat tidur kosong di grup 67 hotel kami," ujarnya.
Haji yang memakan biaya setidaknya USD5.000 per orang telah menghasilkan miliaran dolar setahun untuk Arab Saudi. Terlebih, pertemuan tahun ini akan menjadi yang terbesar sejak 2019.
Pada tahun 2020, ketika wabah global memuncak, hanya 10.000 jemaah yang diizinkan untuk mengikuti ibadah haji. Angka tersebut pun meningkat menjadi hampir 59.000 pada tahun 2021.
Haji juga sudah menunjukkan reformasi sosial di kerajaan yang sangat konservatif. Ziarah tahun ini diperkirakan akan menjadi yang terbesar sejak Arab Saudi membatalkan aturan pada tahun 2021 yang melarang keikutsertaan wanita tanpa wali laki-laki. (Arfinna Erliencani)
Baca juga: Total 209.782 Jemaah Indonesia Melaksanakan Ibadah Haji Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News