Melalui Twitter, Sanad mengaku telah menerima informasi yang menyebutkan bahwa Arab Saudi hendak menjatuhkan hukuman mati kepada sejumlah tahanan militer.
"Otoritas Arab Saudi telah memindahkan orang-orang ini dari sejumlah penjara ke sebuah penjara ternama di dekat Riyadh, yang selama ini dikenal sebagai tempat eksekusi," ucap seorang sumber Sanad, mengutip keterangan laman Mehr News Agency, Rabu, 28 Desember 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Belakangan ini, sebuah media Inggris melaporkan bahwa Arab Saudi sedang merencanakan rentetan eksekusi mati selama musim libur Natal dan Tahun Baru. Alasan di balik pemilihan momen ini disebut-sebut sebagai upaya menghindari imbas diplomatik di saat perhatian negara-negara Barat teralihkan ke liburan akhir tahun.
Dalam sebuah surat untuk Menteri Luar Negeri yang dilihat Telegraph, sejumlah anggota parlemen Inggris mengatakan bahwa Arab Saudi akan menggunakan Natal untuk "menutupi kejahatan." Pada akhir Desember 2016, Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada hampir 50 orang, termasuk beberapa anak-anak.
Menurut keterangan sejumlah grup HAM, saat ini ada sekitar 60 individu yang terancam dihukum mati di Arab Saudi. Secara substansial, angka sebenarnya diyakini lebih tinggi lagi.
Selama ini, metode eksekusi mati di Arah Saudi adalah pemenggalan dengan pedang, digantung, atau ditembak mati oleh tim penembak.
Baca: Arab Saudi Lakukan 81 Eksekusi Mati, Kecaman Bermunculan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id