"Ada 84 imigran yang berhasil diselamatkan Angkatan Laut Tunisia," kata kepala Bulan Sabit Merah Tunisia, Mongi Slim, dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 3 Juli 2021.
Cuaca yang lebih hangat mendorong lebih banyak imigran asal Afrika utara untuk melintasi Mediterania. Biasanya negara tujuan utama mereka adalah Yunani, Italia, Prancis, Inggris dan lain-lain.
Perahu yang karam di lepas pantai Tunisia diketahui bertolak dari Zuwara pada Senin malam. Perahu itu membawa imigran dari Mesir, Sudan, Eritrea, dan Bangladesh. Perahu yang dinilai tak laik berlayar itu tenggelam usai mengalami kerusakan mesin.
Para korban yang berhasil diselamatkan berusia antara 3 dan 40 tahun, berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Tunisia.
Bulan Sabit Merah Tunisia memberikan makanan dan minuman kepada korban selamat. Karena di masa pandemi, semua korban selamat akan dicarikan tempat tinggal sementara untuk menjalani isolasi mandiri.
Libya telah menjadi poin transit utama bagi imigran dari banyak negara yang hendak mencapai Eropa via Mediterania. Namun Tunisia juga kini menjadi titik transit utama.
Belakangan, Tunisia meminta Uni Eropa untuk bersedia menangani masalah keimigrasian dengan membantu mengatasi isu kemiskinan di benua Afrika.
Baca: 39 Imigran Tewas dalam Insiden Kapal Tenggelam di Tunisia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News