Seorang pejabat Palestina yang terlibat dalam negosiasi menyatakan bahwa pembicaraan telah mendekati titik temu untuk sebagian besar poin kesepakatan. Namun, Israel dilaporkan mengajukan sejumlah syarat yang ditolak oleh Hamas, tanpa penjelasan lebih rinci mengenai hal itu.
Melansir dari Gulf Today, Jumat 20 Desember 2024, sumber-sumber di Kairo, tempat berlangsungnya pembicaraan, mengungkapkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dapat tercapai dalam waktu dekat. Sebagai bagian dari kesepakatan, sandera yang ditahan di Gaza akan dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina yang kini berada di penjara Israel.
Meski negosiasi terus berlangsung, kekerasan di lapangan tidak mereda. Serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di kota Beit Lahiya, Gaza utara, menewaskan sedikitnya 10 orang.
Serangan lainnya di Gaza City, kamp Nuseirat, dan Rafah menewaskan enam orang. Di Beit Hanoun, serangan terhadap sebuah rumah menyebabkan empat orang tewas. Sementara itu, di Jabalia, sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara.
Israel menyatakan serangannya menargetkan pejuang Hamas yang diduga merencanakan serangan terhadap pasukan Israel di Jabalia.
Namun, pihak Palestina menuduh Israel melakukan "pembersihan etnis" untuk mengosongkan wilayah utara Gaza dan menciptakan zona penyangga, tuduhan yang dibantah oleh Israel.
Kerusakan juga terjadi di Rumah Sakit Al-Awda di Jabalia, menurut direktur rumah sakit Muhammad Saleh. Ia menyebutkan bahwa penembakan di sekitar rumah sakit melukai tujuh tenaga medis dan seorang pasien. Hingga saat ini, militer Israel belum memberikan tanggapan terkait insiden tersebut. (Muhammad Reyhansyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News