Ledakan dahsyat pada Selasa 4 Agustus itu juga dikabarkan telah melukai lebih dari 4.000 orang.
Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan kepada stasiun radio lokal bahwa lebih dari 100 orang masih dinyatakan hilang dalam ledakan di area pelabuhan. Dari total tersebut, beberapa di antaranya adalah petugas pemadam kebakaran.
"Beirut belum pernah mengalami kejadian seperti apa yang terjadi kemarin," kata Abboud.
Seperti beberapa bencana besar lainnya, laporan angka korban tewas biasanya mengalami perbedaan di fase-fase awal. Sebelumnya, seorang pejabat Palang Merah yang dikutip media lokal bahwa angka korban tewas kemungkinan akan mencapai 100.
Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa ledakan di Beirut berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di area pelabuhan selama enam tahun.
Sementara Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan, akan ada pihak yang harus bertanggung jawab atas ledakan mematikan yang terjadi di sebuah "gudang berbahaya" di Pelabuhan Beirut.
Para pemimpin global telah menyampaikan belasungkawa mendalam atas ledakan di Lebanon. Sejumlah pemimpin dari kawasan Amerika Latin juga sudah menyampaikan ucapan duka.
Amerika Latin adalah rumah bagi komunitas diapora terbesar asal Lebanon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News