Amerika Serikat telah menanggapi laporan ancaman dari Iran terhadap Arab Saudi dengan mengatakan prihatin dan tidak akan ragu untuk menanggapi jika diperlukan.
"Kami prihatin dengan gambaran ancaman, dan kami tetap berhubungan terus-menerus melalui saluran militer dan intelijen dengan Saudi," kata Dewan Keamanan Nasional dalam sebuah pernyataan pada Selasa, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Kamis 3 November 2022.
“Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela kepentingan dan mitra kami di kawasan ini,” ungkapnya.
Surat kabar The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa Arab Saudi berbagi intelijen dengan AS pada Selasa pagi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, menanggapi laporan itu pada Rabu dengan menyebutnya "tidak berdasar" dan bertujuan untuk menodai hubungan Teheran dengan tetangganya.
“Republik Islam Iran menganggap pembentukan dan peningkatan stabilitas dan keamanan di kawasan itu dimungkinkan melalui keterlibatan konstruktif dengan tetangga dan akan mengejarnya dengan serius,” tegasnya.
Iran menuduh bahwa Arab Saudi dan saingan lainnya berada di belakang protes anti-pemerintah yang telah berlangsung di negara itu sejak pertengahan September. Namun tuduhan itu dilontarkan tanpa bukti.
Pada Oktober, komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran memperingatkan Arab Saudi untuk mengurangi liputan protes di Iran oleh saluran berita satelit berbahasa Farsi, termasuk Iran International, saluran televisi satelit yang didukung Saudi yang berbasis di London.
"Ini adalah peringatan terakhir kami, karena Anda ikut campur dalam urusan internal kami melalui media ini," kata Mayor Jenderal Hossein Salami.
"Anda terlibat dalam masalah ini dan tahu bahwa Anda rentan,” peringatan dari Salami.
Kekhawatiran yang meningkat tentang potensi serangan terhadap Riyadh datang ketika pemerintahan Biden mengkritik Teheran atas tindakan kerasnya terhadap protes dan mengutuknya karena mengirim ratusan drone – serta dukungan teknis – ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina.
Salah satu pejabat yang mengonfirmasi pembagian intelijen ke Wall Street Journal menggambarkannya sebagai ancaman serangan yang kredibel "segera atau dalam 48 jam". Tidak ada kedutaan atau konsulat AS di kawasan itu yang mengeluarkan peringatan atau panduan kepada orang Amerika di Arab Saudi atau di tempat lain di Timur Tengah berdasarkan intelijen. Para pejabat tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News