Ditangkap di rumahnya, ia dituding bergabung dengan kelompok Ikhwanul Muslimin yang dilarang.
Sebelum Abdul-Latif, pihak berwenang Mesir juga menahan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Imigrasi, Khaled al-Azhari. Ia diduga mendanai kelompok teror dan kegiatannya.
Al-Azhari kini telah dipindah ke Jaksa Penuntut Umum untuk diselidiki. Dia membantah tuduhan tersebut.
"Mantan menteri transportasi yang ditahan adalah anggota teroris Ikhwanul Muslimin dan dia berhubungan dengan para pemimpinnya di pengasingan," kata surat kabar pemerintah, Akhbar Al-Youm.
"Dia berpartisipasi dalam rencana yang bertujuan merusak keamanan dan stabilitas negara, dia sedang diselidiki atas tuduhan tersebut," imbuh surat kabar itu.
Dilansir dari Middle East Monitor, Senin, 14 Desember 2020, dalam sebuah pernyataan, LSM Al-Shehab mengutuk penangkapan Abdul-Latief. Mereka meminta pihak berwenang untuk bertanggung jawab atas keselamatannya dan menyerukan pembebasannya segera.
Morsi adalah presiden Mesir pertama yang dipilih secara bebas. Dia terpilih pada 2012 dan digulingkan hampir satu tahun kemudian oleh Menteri Pertahanannya Abdel Fattah Al-Sisi. Sejak itu, Al-Sisi menindak kelompok oposisi dan menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teror.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News