Dilansir dari laman Yeni Safak, Kemendagri Irak mengatakan bahwa 11 teroris tersebut ditangkap di lima lokasi dalam operasi di Abu Sayda, Khan Bani Saad, dan Abbara.
Sebelas orang yang ditangkap mengaku sebagai anggota ISIS. Mereka semua kemudian dirujuk ke pengadilan untuk menjalani proses peradilan dengan dakwaan terorisme.
Pada 2014, ISIS menguasai sepenuhnya provinsi Mosul, Saladin, dan Anbar. ISIS juga menguasai beberapa wilayah di Diyala dan Kirkuk.
Namun berkat operasi gabungan pasukan Irak dan koalisi pimpinan Amerika Serikat, sejumlah wilayah jajahan ISIS berhasil direbut kembali dalam hitungan tahun.
Pemerintahan Irak di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Haider al-Abadi mendeklarasikan kemenangan atas ISIS pada 9 Desember 2017.
Walau empat tahun berlalu usai ISIS dikalahkan di Irak, sejumlah sel dan simpatisan grup tersebut masih kerap melancarkan serangan di beberapa area seperti Kirkuk, Mosul, Saladin, dan Anbar.
Mei tahun lalu, calon pemimpin baru ISIS Abdulnasser al-Qirdash telah ditangkap oleh pasukan khusus di Irak. Penangkapan itu dipastikan dari Intelijen Nasional Irak.
Pihak intelijen menyertakan foto Al-Qirdash yang ditangkap dengan kemeja flanel. Diperkirakan Al-Qirdash adalah kandidat favorit untuk menggantikan Abu Bakar al-Baghdadi, yang tewas dalam sebuah operasi militer yang dilakukan Amerika Serikat di Suriah bagian barat laut pada Sabtu 26 Oktober.
Tiga anak Baghdadi turuti tewas dalam ledakan itu. Menyusul kematian Baghdadi, al-Qirdash diperkirakan telah mengambil alih kendali sehari-hari dari kelompok teroris itu. Dia dikenal sebagai mantan perwira di pasukan Saddam Hussein, dan disebut pada Agustus sebagai pemimpin kelompok 'urusan Muslim' di ISIS.
Baca: Calon Pemimpin Baru ISIS Ditangkap Pasukan Irak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News