Dalam sebuah pernyataan, Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa tim medisnya telah menangani 19 pengunjuk rasa Palestina di desa Beita, yang terletak di selatan kota Nablus di Tepi Barat.
Dilansir dari laman Yeni Safak, Sabtu, 8 Januari 2021, empat warga Palestina lainnya terluka akibat terkena peluru karet pasukan Israel, sementara 15 lainnya terkena imbas buruk gas air mata.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Desa Beita adalah salah satu titik rawan bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel. Di sana, unjuk rasa hampir terjadi setiap hari dalam menentang pembangunan proyek permukiman ilegal di Mount Sbeih dekat Beita.
Eid Abu Monshar dari Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan kepada media Anadolu Agency bahwa tiga warga Palestina terluka diserang pasukan Israel di kota Hebron. Bentrokan tersebut juga dipicu aksi memprotes pembangunan permukiman ilegal Israel.
Dalam setiap pekan, masyarakat Palestina rutin berunjuk rasa menentang permukiman Israel di Tepi Barat, terutama di Beita, Beit Dajan, dan Kafr Qaddoum.
Palestina mengestimasi ada sekitar 650 ribu pemukim Israel yang tinggal di 164 permukiman dan 116 pos di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem.
Di bawah hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah pendudukan berstatus ilegal.
Baca: Lagi, Seorang Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Israel