"Kami memiliki drone yang dapat terbang sejauh 7.000 km, tanpa pilot, dan dapat mendarat di tempat yang sama atau wilayah lain," ungkap Salami, dilansir dari laman The New Arab.
Ia tidak menyebutkan detail-detail lainnya, namun drone tersebut diyakini dapat terbang hingga sejauh 3.500 km. Sebelumnya pada tahun ini, Iran telah mengumumkan kemunculan drone yang diberi nama "Gaza."
Drone "Gaza" sempat disebut sebagai drone Iran dengan jarak tempuh terjauh, yakni 2.000 km. Nama "Gaza" dipilih sebagai bentuk penghormatan Iran terhadap Palestina.
Peluncuran drone tersebut dilakukan di hari yang sama saat Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata pada Mei lalu.
Baca: Potret Drone 'Gaza' Iran sebagai Penghormatan kepada Warga Palestina
Sementara itu, sebagian besar skuadron Angkatan Udara Iran terdiri dari pesawat jet tempur buatan Amerika Serikat yang sudah tua. Pesawat-pesawat itu dibeli pemerintahan Iran yang digulingkan pada 1979.
Karena terkena sanksi ekonomi AS, jajaran jet tempur Iran kesulitan menerima perawatan rutin.
Alih-alih jet tempur, Iran pun mulai mengembangkan drone dalam beberapa tahun terakhir. Korps Garda Revolusioner Iran mengaku pernah menggunakan drone buatan dalam negeri dalam melancarkan penyerbuan terhadap pemberontak Kurdi Iran di area dekat perbatasan Irak di tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News