Resolusi tersebut, yang disetujui oleh 28 dari 47 negara anggota DK PBB, enam menentang dan 13 abstain, menandai pertama kalinya badan hak asasi manusia PBB mengambil posisi dalam perang paling berdarah yang pernah terjadi di wilayah Palestina yang terkepung.
Seruan serupa sebelumnya diutarakan oleh politikus Inggris. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadapi tekanan yang semakin besar atas penjualan senjata Inggris ke Israel. Tekanan yang dihadapi makin kuat usai tujuh pekerja bantuan tewas akibat serangan Israel di Gaza.
Partai Demokrat Liberal, Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan mantan penasihat keamanan nasional Inggris menyerukan agar penjualan ditangguhkan sekarang.
Baca: Biden Marah ke Netanyahu, Ancam Israel Untuk Ubah Kebijakan di Gaza. |
Partai Buruh mengatakan penjualan harus dihentikan jika pengacara pemerintah yakin Israel berisiko melanggar hukum internasional.
"Inggris memiliki rezim perizinan senjata yang sangat hati-hati," kata Sunak, dilansir dari BBC, Jumat, 5 April 2024.
Berbicara kepada The Sun, ia menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan Israel, namun tidak mengatakan bahwa penjualan senjata harus diakhiri.
Dia menambahkan bahwa Inggris telah “secara konsisten menegaskan” kepada Israel bahwa mereka harus mengikuti hukum kemanusiaan internasional.
Menggambarkan kematian tersebut sebagai “tragedi yang mengerikan,” dia mengatakan Inggris ingin melihat “peningkatan dramatis dalam jumlah bantuan yang masuk ke Gaza”.
Warga Inggris John Chapman, James Henderson dan James Kirby, yang semuanya adalah veteran militer, bekerja bersama badan amal bantuan makanan World Central Kitchen sebagai penasihat keamanan dan keselamatan ketika konvoi mereka diserang dari udara pada hari Senin.
Orang lain yang tewas dalam serangan itu adalah pekerja bantuan Lalzawmi "Zomi" Frankcom, warga negara Australia, warga negara ganda Amerika-Kanada Jacob Flickinger, warga negara Polandia Damian Sobol, dan Saifeddin Issam Ayad Abutaha dari Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan itu sebagai serangan yang tidak disengaja dan “tragis”, dan menjanjikan penyelidikan independen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News