Konstitusi Iran mengamanatkan bahwa jika presiden meninggal, wakil presiden pertama akan mengambil alih kekuasaan dan fungsi presiden, dengan persetujuan Pemimpin Tertinggi.
Baca: Media Iran Konfirmasi Kematian Presiden Raisi dalam Kecelakaan Helikopter. |
Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil peran tersebut jika presiden saat ini meninggal dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyetujuinya. Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa Mokhber sedang dalam perjalanan menuju lokasi jatuhnya helikopter presiden.
Selain itu, konstitusi mengamanatkan tiga kepala cabang pemerintahan –,wakil presiden, ketua parlemen, dan kepala kehakiman,– harus mengatur pemilihan untuk memilih pemimpin baru dalam waktu 50 hari sejak wakil presiden mengambil alih peran tersebut. penjabat presiden.
Siapakah Mohammad Mokhber, Wakil Presiden Iran
Ketika petugas pencarian dan penyelamatan Iran terus mencari puing-puing helikopter yang membawa Raisi, perhatian beralih ke Wakil Presiden Mohammad Mokhber, calon presiden berikutnya.“Menurut Konstitusi Iran, jika presiden meninggal atau tidak mampu, wakil presiden pertama akan mengambil alih dan menjalankan fungsi presiden sampai pemilihan diadakan dalam jangka waktu maksimal 50 hari,” sebut laporan Al Jazeera, Senin 20 Mei 2024.
Berbeda dengan negara-negara lain, jabatan wakil presiden pertama Iran adalah jabatan yang ditunjuk – bukan jabatan yang dipilih. Wakil presiden mengambil alih sebagian kekuasaan perdana menteri setelah posisi tersebut dihapuskan pada tahun 1989.
Ada beberapa wakil presiden yang ditunjuk untuk merangkap jabatan di Iran, mereka sebagian besar bekerja sebagai anggota kabinet. Namun jabatan yang dipegang Mokhber dianggap sebagai yang pertama di antara yang sederajat.
Raisi menunjuk Mokhber sebagai wakil presiden pertamanya pada Agustus 2021, tak lama setelah menjabat. Dia adalah orang ketujuh yang memegang peran tersebut sejak revisi konstitusi.
Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat selama 14 tahun sebagai kepala Setad Iran, sebuah konglomerat ekonomi kuat yang sebagian besar berfokus pada kegiatan amal.
Organisasi tersebut, yang berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran, diperkirakan bernilai puluhan miliar dolar.
Di bawah pengawasan Mokhber, Setad mengembangkan vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat, pada puncak pandemi covid-19. Namun efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan, dengan adanya laporan orang-orang mengalami reaksi medis parah setelah menerimanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News