"Serangan Houthi merupakan aksi terorisme yang membahayakan keselamatan masyarakat sipil," ujar keterangan kabinet di kantor berita Saudi Press Agency (SPA), dan dilansir oleh Al Jazeera, Rabu 24 Juni 2020.
Sedikitnya dua ledakan besar terdengar di Riyadh pada Selasa pagi. Asap hitam juga terlihat mengepul di langit ibu kota Saudi.
Houthi mengklaim telah berhasil mengenai gedung Kementerian Pertahanan Saudi dan sebuah pangkalan militer. Sementara koalisi pimpinan Saudi mengaku telah menembak jatuh sebuah misil tanpa menjelaskan detail lebih lanjut.
Sejauh ini tidak terlihat ada kerusakan di sisi bangunan Kemenhan Saudi yang terlihat dari ruas jalan utama. Bangunan di sekeliling Kemenhan Saudi juga tidak terlihat rusak.
Area yang diklaim Houthi telah terkena serangan relatif sepi pada Selasa malam. Arus lalu lintas di sekitar lokasi juga normal, dan Saudi juga tidak mengerahkan tambahan pasukan keamanan.
Pemberontak Houthi telah berulang kali menyerang Saudi, namun belum pernah menjadikan Riyadh sebagai sasaran sejak akhir Maret. Ketegangan antar kedua kubu meningkat gencatan senjata terkait virus korona (covid-19) berakhir bulan lalu.
Yaman terbagi antara pemerintah resmi yang didukung Saudi dengan gerakan Houthi. Pada akhir 2014, Houthi merebut ibu kota Yaman, Sanaa, dari tangan pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi.
Satu tahun setelahnya, Saudi dan beberapa sekutu mengintervensi konflik Yaman dengan tujuan utama memberantas Houthi dan mengembalikan Hadi sebagai presiden resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News