Menurut penelitian yang dilakukan di Israel pada Februari lalu, antibodi terdeteksi di tubuh 20 ibu hamil yang menerima kedua dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Antibodi yang sama juga terdeteksi di masing-masing tubuh bayi yang dilahirkan 20 perempuan tersebut.
Ilmuwan Israel meyakini antibodi itu disalurkan ibu hamil kepada bayinya melalui plasenta.
"Temuan kami menyoroti fakta bahwa vaksinasi pada ibu hamil dapat melindungi sang ibu dan bayinya dari infeksi SARS-CoV-2," kata penelitian tersebut, dilansir dari Channel News Asia pada Rabu, 17 Maret 2021.
Penelitian dilakukan para ahli dari Hadassah-University Medical Center Jerusalem dan diunggah bulan ini di medRxiv - layanan distribusi daring untuk naskah penelitian yang belum diterbitkan.
Para penulis mengatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk mengukur efek vaksinasi di berbagai tahap kehamilan. Studi lanjutan juga diperlukan untuk menentukan vaksin-vaksin apa saja yang aman diberikan kepada ibu hamil.
Salah satu peneliti, Dana Wolf, mengatakan bahwa pihaknya akan mengamati berapa lama antibodi dari vaksinasi bertahan di tubuh bayi.
Baca: Ibu Hamil Tak Bisa Mendapat Vaksin Covid-19
Pfizer-BioNTech bulan lalu telah melakukan studi internasional kepada 4.000 relawan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 buatannya pada ibu hamil.
Uji coba juga akan menilai apakah ibu hamil yang divaksinasi mentransfer antibodi pelindung ke bayi mereka.
Sebuah penelitian terpisah di AS yang diunggah pekan lalu dan juga masih menunggu tinjauan sejawat (peer-review), menunjukkan fakta bahwa antibodi di tubuh ibu hamil dari vaksin mRNA Covid-19, seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna, ditransfer ke bayi melalui plasenta atau air susu ibu (ASI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News