Teheran: Kepala Kehakiman Iran, Ebrahim Raisi memperingatkan para pembunuh Qassem Soleimani tidak akan aman di Bumi. Iran mulai menandai setahun kematian jenderal tertinggi mereka pada bulan ini.
Ia mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memerintahkan serangan itu tidak kebal dari keadilan.
"Mereka akan menyaksikan balas dendam terparah. Apa yang terjadi sejauh ini hanya sekilas saja," kata Raisi, dilansir dari AFP, Jumat, 1 Desember 2021.
"Jangan berasumsi bahwa seseorang, sebagai Presiden Amerika, yang tampil sebagai pembunuh atau memerintahkan pembunuhan, mungkin kebal dari keadilan yang dijalankan. Tidak akan," katanya.
Ia menambahkan, para penjahat tidak akan bertahan di Bumi.
"Mereka yang memiliki peran dalam pembunuhan dan kejahatan ini tidak akan aman di Bumi," tegas Raisi.
Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat di bandara Baghdad pada 3 Januari 2020. Kematiannya meningkatkan ketegangan antara musuh bebuyutan yang berusia puluhan tahun, AS dan Iran.
Soleimani mengepalai pasukan Quds, unit operasi asing dari Korps Pengawal Revolusi Islam. Otoritas Iran, termasuk pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengatakan bahwa semua yang terlibat dalam pembunuhan Soleimani akan menghadapi pembalasan.
Para pemimpin Iran telah menyebut serangan itu sebagai 'tamparan'. Mereka bersumpah akan melakukan 'balas dendam yang parah'.
Penerus Soleimani, Esmail Qaani, memperingatkan balas dendam mungkin datang dari mana saja. "Bahkan mungkin ada orang di dalam rumah Anda (Amerika Serikat) yang akan menanggapi kejahatan Anda (Trump)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di