Kedatangan MBS pada Selasa, 21 Juni menandai kunjungan pertama dalam lebih dari lima tahun. Ia juga datang saat Yordania berjuang memulihkan ekonominya yang terkena dampak pandemi covid-19 dan perang Ukraina.
"Ini adalah kesempatan untuk fase baru dalam hubungan Yordania-Saudi dan untuk melanjutkan program proyek ekonomi dan investasi baru," kata seorang pejabat senior Yordania dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 22 Juni 2022.
Diharapkan kunjungan ini dapat membuka blokir proyek investasi Arab Saudi yang mencapai USD3 miliar.
MBS tiba di Kairo pada putaran pertama tur regionalnya, yang dimulai Senin kemarin. Kunjungan dilakukan sebelum perjalanan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke wilayah tersebut bulan depan.
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Kunjungi Mesir di Awal Tur Regional
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menerima MBS di bandara, sebagai penghormatan kepada pemimpin de facto Saudi, yang merupakan pendukung keuangan tetap pemerintah Mesir.
Kunjungan ke Yordania adalah perhentian kedua dalam tur regional MBS. Setelah ini, MBS akan bertolak ke Turki sebagai bagian dari turnya.
Selama beberapa dekade terakhir, Yordania dan Arab Saudi memiliki hubungan dekat. Kedua kerajaan bekerja sama dalam masalah keamanan dan pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Namun, hubungan mereka menjadi tegang.
Bagi Arab Saudi, Yordania tidak pernah berkomitmen penuh pada tujuan politiknya, yaitu perang di Yaman. Hubungan keduanya kemudian mencapai titik terendah selama masa jabatan mantan Presiden AS Donald Trump.
Amman yang adalah sekutu setia Washington merasa hubungan Riyadh dengan pemerintahan Trump merusak peran penting Yordania dalam perdamaian Arab-Israel.
Dukungan MBS untuk 'Kesepakatan Abad Ini' yang diinisiasi Trump juga mengesampingkan Yordania. Padahal, secara tradisional Amman memainkan peran mediator antara Israel, Palestina, dan seluruh dunia Arab.
Ketegangan juga meningkat di antara kedua belah pihak terkait perwalian Hashemite atas tempat-tempat suci di Yerusalem.
Warga Yordania berharap kunjungan MBS akan mengakhiri hubungan yang tegang antara kedua negara. Mereka juga berharap, kunjungan ini dapat membantu memperbaiki situasi ekonomi yang sulit di negara yang bergantung pada bantuan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News