Unit kontra-terorisme unit Polisi Perbatasan, yang mengkhususkan diri dalam operasi rahasia di wilayah yang bermusuhan, mengatakan telah memasuki kamp pengungsi Balata di kota Nablus, Tepi Barat utara. Mereka ditugaskan untuk menangkap seorang tersangka yang memiliki senapan serbu M-16 di tangannya.
Saat mereka pergi, sekelompok orang Palestina melemparkan batu dan bom molotov ke arah mereka. Hal itu memaksa pasukan untuk membalas dengan tembakan langsung dan ‘menetralisir para penyerang’.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Nader Rayan yang berusia 16 tahun tewas oleh tembakan. Sementara tiga warga Palestina lainnya terluka dalam serangan di Balata.
“Warga Palestina lainnya, Alaa Shiham, berusia 20-an, mengalami cedera kepala selama operasi di Qalandia, di luar Yerusalem. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat di mana ia kemudian dinyatakan meninggal,” sebut pihak Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip Ynet.
“Sementara enam warga Palestina lainnya terluka dalam operasi Qalandia dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan,” imbuh pernyataan itu.
Polisi Perbatasan mengatakan telah menangkap dua buronan di Qalandia sebelum diserang oleh warga yang melemparkan benda berat dari atap rumah.
Dikatakan pasukan melepaskan tembakan untuk membubarkan para demonstran. Tidak ada laporan tentang cedera di antara orang Israel.
Israel mengatakan operasi militer dan polisi ditujukan untuk memerangi terorisme, serta pencurian senjata dan peralatan militer yang merajalela dari pangkalan IDF yang seringkali membutuhkan operasi khusus dan sangat sensitif untuk merebut kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News