Kantor berita Irib mengatakan, pilot maskapai Mahan Air terpaksa mengubah ketinggian secara tiba-tiba karena adanya jet AS. Perubahan ketinggian tersebut berujung pada terlukanya sejumlah penumpang.
Dikutip dari laman BBC, Jumat 24 Juli 2020, video yang dirilis Irib memperlihatkan sebuah jet dari balik kaca pesawat. Terlihat pula seorang penumpang yang terluka di bagian kepala.
Namun militer AS mengatakan bahwa jet tempur F-15 yang dimaksud terbang dalam jarak aman.
"Sebuah F-15 milik AS yang sedang menjalankan misi udara rutin di wilayah (al-) Tanf di Suriah melakukan inspeksi standar terhadap pesawat komersial Mahan Air dalam jarak aman, sekitar 1.000 meter," kata Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS.
Ia menambahkan, inspeksi terhadap Mahan Air dilakukan untuk memastikan keselamatan personel militer AS di pangkalan al-Tanf yang berlokasi di dekat perbatasan Irak dan Yordania.
"Setelah pilot selesai mengidentifikasi pesawat komersial Mahan Air, F-15 secara aman mulai menjauh," sebut Kapten Bill.
Pesawat Mahan Air, yang sedang dalam perjalanan dari Teheran ke Beirut, mendarat dengan selamat di ibu kota Lebanon. Tidak disebutkan ada berapa penumpang dan kru di dalam pesawat tersebut.
Usai mengisi bahan bakar, pesawat Mahan Air itu kembali terbang ke Teheran. Dalam laporan sebelumnya, Irib menduga dua jet tempur di dekat Mahan Air itu berasal dari Israel. Namun beberapa sumber mengatakan bahwa Israel "sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News