Dilansir dari BBC, Rabu 4 Maret 2020, kebijakan ini tidak meliputi "narapidana keamanan" yang divonis lebih dari lima tahun penjara.
Otoritas Iran tidak menyebutkan hingga kapan narapidana yang dibebaskan ini dapat terus berada di luar penjara.
Berdasarkan data terbaru situs pemantau John Hopkins CSSE, Rabu 4 Maret 2020, jumlah kasus covid-19 di Iran mencapai 2.336 dengan 77 kematian. Angka kematian tersebut merupakan yang tertinggi di luar Tiongkok -- negara pusat penyebaran covid-19.
Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Iran mengatakan jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di seantero negeri telah bertambah lebih dari 50 persen sejak dua hari berturut-turut.
Kasus-kasus covid-19 terkait Iran bermunculan di sejumlah negara, yakni Afghanistan, Kanada, Lebnon, Pakistan, Kuwait, Bahrain, Irak, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Sejumlah pejabat senior Iran telah terjangkit korona covid-19. Salah satu yang terbaru adalah kepala urusan medis darurat Iran, Pirhossein Kolivand. Sebanyak 23 anggota parlemen Iran juga telah dinyatakan positif terjangkit covid-19.
Senin kemarin, penasihat senior untuk Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei meninggal akibat terjangkit korona. Beberapa hari sebelumnya, salah satu wakil presiden Iran positif terjangkit korona covid-19.
Masih dari data John Hopkins CSSE, jumlah kasus korona covid-19 di kancah global telah melampaui 93 ribu. Sementara angka kematian global mencapai 3.198, dan jumlah pasien sembuh 50.681.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut covid-19 sebagai virus unik, dengan angka rata-rata kematian berkisar dua hingga lima persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News