“Presiden Erdogan menyerukan gencatan senjata umum yang mendesak di Ukraina ketika dia berbicara pada hari Minggu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin melalui telepon,” kata kantor Erdogan.
Namun Presiden Putin mengatakan bahwa Rusia hanya akan menghentikan operasi militernya jika Ukraina berhenti berperang dan tuntutan Moskow dipenuhi.
“Operasi itu berjalan sesuai rencana dan jadwal, dan berharap negosiator Ukraina akan mengambil pendekatan yang lebih konstruktif dalam pembicaraan dan mempertimbangkan kenyataan di lapangan,” ucap Putin, dalam pernyataan Istana Kremlin, seperti dikutip AFP, Senin 7 Maret 2022.
Kedua kepala negara itu berbicara menjelang forum diplomatik di Turki pada 11-13 Maret yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari Ukraina.
Turki berharap untuk mengatur pertemuan antara keduanya.
“Gencatan senjata umum yang mendesak akan memudahkan untuk menemukan solusi politik dan menanggapi masalah kemanusiaan,” tegas Erdogan.
Dia mendesak Putin untuk mengizinkan penciptaan koridor kemanusiaan ‘mendesak’ di Ukraina. “Saya dan pemimpin Rusia dapat membuka jalan perdamaian bersama,” ungkapnya.
Dia mengatakan kepada Putin bahwa Ankara “siap untuk berkontribusi dalam semua cara yang mungkin menuju resolusi damai (krisis).”
Media resmi Turki mengatakan percakapan itu berlangsung selama satu jam.
Turki sedang melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit. Di satu sisi, mereka adalah anggota NATO dan sekutu Ukraina.
Di sisi lain, Turki perlu menjaga hubungan baik dengan Rusia, yang sangat bergantung pada impor. Erdogan telah menawarkan beberapa kesempatan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara Kiev dan Moskow.
Perang di Ukraina dimulai sejak 24 Februari 2022. Sedikitnya 351 warga sipil, termasuk 22 anak-anak dan 41 wanita, telah tewas dan 707 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang di negara Eropa Timur itu pada 24 Februari.
Menurut PBB, jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan akan lebih tinggi. Sementara lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News