Warga Tunisia mengikuti unjuk rasa anti-pemerintah di ibu kota Tunis. (FETHI BELAID / AFP)
Warga Tunisia mengikuti unjuk rasa anti-pemerintah di ibu kota Tunis. (FETHI BELAID / AFP)

Ratusan Warga Tunisia Berdemo Mengecam Kemiskinan dan Krisis Pangan

Medcom • 26 September 2022 14:20
Tunis: Ratusan warga Tunisia melayangkan protes mereka dalam mengecam angka kemiskinan, harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi dan minimnya beberapa bahan makanan di ibu kota pada Minggu malam kemarin. Protes ini meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Presiden Kais Saied, di saat Tunisia tengah dilanda krisis ekonomi dan politik.
 
Saat ini, Tunisia sedang berjuang menghidupkan kembali keuangan publiknya di tengah laju inflasi yang mencapai hampir sembilan persen. Selain itu, negara tersebut juga kekurangan banyak bahan makanan karena ketidakmampuan membayar biaya impor.
 
Tunisia, salah satu negara di Afrika Utara, juga dilanda krisis politik parah sejak Kais Saied menguasai level eksekutif tahun lalu. Saied sendiri bahkan membubarkan parlemen dalam sebuah langkah yang lawannya sebut sebagai kudeta.

Di Douar Hicher, salah satu permukiman miskin di ibu kota Tunis, sejumlah pengunjuk rasa terlihat mengangkat roti ke udara. Sebagian lainnya meneriakkan, "di mana Kais Saied?." Terdapat juga sekelompok pemuda yang marah dan membakar roda kendaraan.
 
"Pekerjaan, kebebasan, dan martabat nasional. Kami tidak dapat mendukung kenaikan harga yang gila ini," seru pengunjuk rasa tersebut, seperti dikutip dari laman The New Arab pada Senin, 26 September 2022. "
 
Sementara itu, krisis pasokan bahan pangan di Tunisia semakin memburuk, yang terlihat dari deretan rak kosong di supermarket dan toko roti. Hal ini menambah ketidakpuasan warga, di mana banyak orang harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar mencari gula, susu, mentega, minyak goreng dan beras.
 
Video di media sosial bahkan menunjukkan puluhan warga Tunisia saling berebut untuk mendapat satu kilogram gula di pasar.
 
Menderita krisis keuangan terburuk, Tunisia saat ini sedang mencari pinjaman ke Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menyelamatkan keuangan publik dari kehancuran. 
 
Sementara itu, pemerintah Tunisia pada bulan ini telah menaikkan harga tabung gas sebesar 14 persen untuk kali oertama dalam 12 tahun. Harga bahan bakar juga dinaikkan untuk keempat kalinya tahun ini sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi subsidi energi. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 
Baca:  Referendum Berakhir, Tunisia Akan Berlakukan Konstitusi Baru

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan