Memburuknya hubungan diplomatik antara Aljazair dengan Maroko menjadi berita terpopuler Internasional Medcom. Sementara kabar lain yang turut menjadi berita terpopuler termasuk Tiongkok yang sebut tidak ada lagi yang bisa percaya Amerika Serikat (AS).
Kemudian diikuti dengan penegasan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menyebut Indonesia terus pantau Afghanistan, termasuk implementasi janji Taliban. Berikut selengkapnya terkait berita terpopuler Internasional Medcom:
1. Dianggap Bermusuhan, Aljazair Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Maroko
Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra mengatakan bahwa negaranya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko karena ‘tindakan bermusuhan’. Ini menjadi puncak dari ketegangan antara kedua negara di Afrika Utara terjadi berbulan-bulan.Negara-negara tersebut telah lama menuduh satu sama lain mendukung gerakan oposisi sebagai proksi, dengan dukungan Aljazair untuk separatis di wilayah Sahara Barat yang disengketakan menjadi rebutan bagi Maroko.
"Aljazair telah memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Kerajaan Maroko mulai hari ini," Lamamra mengumumkan saat konferensi pers, seperti dikutip AFP, Rabu 25 Agustus 2021.
Dalam sebuah pernyataan Selasa malam, Kementerian Luar Negeri Maroko mengatakan langkah Aljazair "sama sekali tidak dapat dibenarkan" tetapi "diharapkan mengingat logika eskalasi yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir".
Apa yang menjadi penyebab memburuknya hubungan kedua negara itu? Simak di tautan ini.
2. Balas Komentar Wapres Harris, Tiongkok: Tak Ada Lagi yang Percaya AS
Tiongkok pada Selasa 24 Agustus 2021 membalas lontaran kecaman yang dikeluarkan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris. Tiongkok menganggap penarikan AS yang kacau dari Afghanistan sebagai contoh kebijakan luar negeri 'egois' Washington.Tanggapan Tiongkok ini menjadi komentar baru atas tuduhan Harris tentang intimidasi di Laut China Selatan.
Selama perjalanan ke Singapura, Harris membidik Beijing karena membuat klaim atas sebagian besar Laut China Selatan saat ia berusaha meyakinkan sekutu regional tentang komitmen Amerika terhadap Asia dan aturan internasional yang mengikat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menuduh AS bersembunyi di balik retorika tatanan global berbasis aturan untuk mempertahankan "perundungan, perilaku hegemonik" sendiri.
Mengapa AS dan Tiongkok tidak bisa akur? Selanjutnya di sini.
3. Indonesia Terus Pantau Afghanistan, Termasuk Implementasi Janji Taliban
Indonesia terus memantau perkembangan situasi di Afghanistan, terutama setelah kelompok Taliban merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu. Selain memantau situasi keamanan dan politik di Afghanistan, Indonesia juga menanti implementasi janji-janji Taliban.Sebelumnya dalam konferensi pers di Kabul, Taliban berjanji akan membentuk pemerintahan inklusif, melindungi hak-hak perempuan, memberikan amnesti umum, dan sebagainya.
"Waktu yang akan membuktikan apakah akan terjadi perubahan di Taliban, karena pernyataan mereka mengenai inklusif, masalah perempuan dan sebagainya, itulah yang kita harapkan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam wawancara dengan Media Indonesia, Selasa, 24 Agustus 2021.
Bagaimana sikap Pemerintah Indonesia terkait Taliban saat ini? Simak di tautan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id