Warga Maroko memilih tidur di luar ruangan karena khawatir terkena dampak gempa susulan, 9 September 2023. (Fadel SENNA / AFP)
Warga Maroko memilih tidur di luar ruangan karena khawatir terkena dampak gempa susulan, 9 September 2023. (Fadel SENNA / AFP)

Khawatir Gempa Susulan, Warga Maroko Habiskan Malam Kedua di Jalanan

Willy Haryono • 10 September 2023 13:24
Marrakesh: Warga Maroko yang ketakutan menghabiskan malam kedua di jalanan setelah gempa bumi dahsyat pada Jumat malam kemarin menewaskan lebih dari 2.000 orang. Sementara itu, tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencapai korban yang terperangkap di desa-desa pegunungan terpencil dekat pusat gempa.
 
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 di Maroko merupakan gempa paling mematikan di negara tersebut dalam enam dekade terakhir. Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS, gempa ini juga merupakan gempa terkuat yang terjadi di wilayah sekitar kota kuno Marrakesh dalam satu abad terakhir.
 
Sejauh ini, total 2.012 orang tercatat tewas dan 1.404 lainnya terluka parah, menurut pihak berwenang Maroko. Namun jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah di saat tim penyelamat menggali puing-puing rumah yang runtuh di daerah terpencil pegunungan High Atlas.

Di Marrakesh, kota terbesar yang dekat dengan pusat gempa dan merupakan daya tarik wisata utama, banyak keluarga menghabiskan Sabtu malam dengan berada di luar ruangan. Sementara pihak berwenang memperingatkan warga untuk mewaspadai gempa susulan.
 
Orang-orang menjauhi bangunan-bangunan rusak di pusat kota bernuansa abad pertengahan serta tembok-tembok tanah merah di sekitarnya, yang beberapa bagiannya telah runtuh.
 
Seorang warga Marrakesh mengatakan kepada CNN bahwa kota tua yang bertembok, atau Madinah, mengalami kerusakan parah.

Hari Berkabung Nasional

"Kerusakan terjadi pada banyak bangunan. Ada masjid, rumah, dan banyak masyarakat yang dirugikan," ujarnya, melansir dari laman CNN, Minggu, 10 September 2023.
 
Di Taman Oliveraie di pusat Marrakesh, ratusan orang, termasuk anak-anak dan orang tua, tidur di atas selimut dan kasur darurat. Keluarga-keluarga berkumpul bersama, mencoba untuk beristirahat setelah merasa terguncang dan panik dari malam sebelumnya.
 
Beberapa di antaranya mereka membawa tas berisi pakaian dan makanan, bersiap untuk tinggal jauh dari rumah untuk waktu yang lebih lama. Bendera di sekitar kota dikibarkan setengah tiang untuk memperingati tiga hari berkabung nasional yang diumumkan oleh monarki.
 
Di bandara Marrakesh, puluhan turis tidur di lantai terminal utama, menunggu penerbangan keluar. Sebagian besar penerbangan masuk dan keluar dari pusat pariwisata itu masih beroperasi seperti biasa.
 
Raja Maroko Mohammed VI telah mengeluarkan instruksi untuk membentuk komisi layanan bantuan, yang akan menyediakan perawatan, perumahan dan makanan bagi mereka yang terkena dampak.
 
Baca juga:  Gempa Maroko Jauh dari Perkotaan dan Tempat Wisata, Tidak Ada WNI Jadi Korban
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan