Serangan terjadi pada Kamis kemarin di desa Kisunga, di mana para penyerang membunuh warga sipil dan membakar sebuah fasilitas kesehatan serta sejumlah rumah.
Abdoul Kalemire, kepala kesukuan Bashu, mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan 29 jasad korban serangan pada Sabtu kemarin. Angkanya bertambah menjadi 32 setelah laporan awal menyebutkan adanya enam korban tewas.
"Sebagian besar korban dieksekusi dengan golok usai dijadikan sandera," kata Kalemire, dilansir dari Anadolu Agency, Minggu, 14 November 2021.
Dari total korban tewas, 16 jasad ditemukan di sepanjang jalan menuju Taman Nasional Virunga, lokasi di mana para penyerang melarikan diri. Tambahan beberapa jasad lainnya ditemukan di dalam area taman.
Baca: 30 Orang Tewas Diserang Kelompok Bersenjata di RD Kongo
Para korban tewas meliputi tiga perawat hewan liar dan satu petugas keamanan, menurut keterangan wakil presiden grup masyarakat sipil Kivu Utara, Edgard Mateso.
Dua dokter di sebuah fasilitas yang dibakar para pelaku berhasil melarikan diri. Namun sayang, beberapa dokter lain yang tidak sempat melarikan diri tewas di tangan pemberontak. Jasad mereka ditemukan dalam kondisi terbakar di Pusat Kesehatan Kyalumba.
Sejumlah sumber mengklaim masih ada beberapa orang lain yang belum dihitung sebagai korban tewas maupun hilang, termasuk dua perawat dari fasilitas kesehatan Kisunga yang juga dibakar pelaku.
Presiden RD Kongo Felix Tshisekedi mendeklarasikan "status pengepungan" pada Mei lalu untuk provinsi Ituri dan Kivu Utara. Di bawah status itu, sang presiden mengganti beberapa pejabat sipil senior dengan perwira militer demi meningkatkan keamanan.
Namun, lebih dari 1.400 orang tewas dalam serangan terkait ADF sejak pendeklarasian status pengepungan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
