“Awalnya mereka mengira bahwa terdapat beberapa kelompok ekstrimis isis yang menjadi korban tewas, namun ternyata hanya warga sipil yang menjadi korban serangan,” ujar Presenter Metro TV, Eva Wondo dalam Program Metro Siang, Sabtu, 18 September 2021.
Komando Pusat AS, Jenderal Frank Mckenzie mendeskripsikan serangan yang menewaskan 10 warga sipil di Kabul sebagai "kesalahan tragis." Ia menambahkan, Taliban tidak terlibat dalam intelijen yang berujung pada serangan udara tersebut.
Serangan udara terjadi beberapa usai ledakan bom bunuh diri di bandara Kabul di tengah proses evakuasi AS usai berkuasanya kembali kelompok Taliban. Misi militer AS di Afghanistan resmi diakhiri pada 30 Agustus, satu menit menjelang dini hari.
Bom bunuh diri di bandara Kabul diklaim dilakukan oleh kelompok militan Islamic State Khorasan (ISIS-K). "Intelijen AS melacak keberadaan mobil seorang pekerja kemanusiaan yang diyakini terkait dengan militan ISIS-K selama delapan jam," kata Jenderal Kenneth McKenzie dari Komando Sentral AS.
Investigasi menunjukkan bahwa mobil pekerja kemanusiaan itu pernah berada di sebuah kompleks terasosiasi ISIS-K. Pergerakan pekerja itu sejalan dengan beberapa data intelijen lain terkait rencana serangan bom bunuh diri di bandara Kabul.
Pada satu waktu, sebuah drone pengawas melihat seorang pria memasukkan objek mirip bahan peledak ke sebuah mobil. Namun ternyata, objek tersebut hanyalah tempat penampung air.
Serangan udara dilakukan saat saat pekerja kemanusiaan bernama Zamairi Akmadhi masuk ke garasi rumahnya yang berjarak sekitar 3 kilometer dari bandara. Serangan udara AS memicu ledakan kedua, yang awalnya diyakini AS sebagai bukti adanya bahan peledak di dalam mobil Akmadhi.
Namun ternyata investigasi menemukan fakta bahwa ledakan kedua kemungkinan berasal dari tabung gas di area garasi.
Dalam konferensi persnya Mckenzie meminta maaf terhadap keluarga korban. Pihaknya juga menawarkan untuk menanggung kerugian mereka.
“Saya sangat menyesal dan turut berduka cita kepada keluarga kerabat yang ditinggalkan dan sebagai komandan, saya akan bertanggung jawab atas serangan ini,” ujar Mckenzie dalam konferensi persnya. (Putri Purnama Sari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News